Dengkol, 28 Juli 2024 -- Hipertensi, sering kali disebut sebagai "silent killer," telah menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling mengkhawatirkan di dunia. Penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Menyadari hal ini, mahasiswa yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakah Oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan program sosialisasi kepada ibu-ibu PKK di Desa Dengkol, dengan fokus pada pencegahan dan penanganan hipertensi.
Dalam rangka Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat kini Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 32 Gelombang 6 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hamdan Nafiatur Rosyidah, S.S M.Si. Melakukan kegiatan pengabdian di Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Malang.
Hipertensi, yang sering dijuluki sebagai "silent killer" atau pembunuh diam-diam, menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini. Penyakit ini kerap kali tidak menunjukkan gejala, namun dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Karena itulah, penting bagi masyarakat untuk memahami risiko dan langkah pencegahannya.
Dalam acara tersebut, para mahasiswa PMM UMM memberikan penjelasan tentang definisi hipertensi, faktor risiko, gejala, serta cara pencegahannya. Mereka menekankan pentingnya pola hidup sehat, seperti mengatur pola makan, rutin berolahraga, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol.
Mahasiswa PMM UMM melihat pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan ibu-ibu PKK, yang memiliki peran sentral dalam keluarga. Dalam sosialisasi yang dilakukan, mereka berfokus pada tiga aspek utama: pendidikan mengenai hipertensi, pencegahan melalui gaya hidup sehat, dan pentingnya deteksi dini.
Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan tekanan darah gratis bagi para peserta. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini apakah ada di antara peserta yang memiliki tekanan darah tinggi tanpa mereka sadari.
Seorang peserta, Ibu Seni Andayani, menyampaikan kesannya, "Saya sangat terbantu dengan sosialisasi ini. Saya jadi tahu kalau hipertensi itu bisa terjadi tanpa gejala. Sekarang saya jadi lebih peduli untuk memeriksa tekanan darah secara rutin."
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, terutama ibu-ibu PKK, mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah hipertensi. Dengan adanya edukasi yang kontinu, diharapkan angka kejadian hipertensi di Desa Dengkol dapat menurun dan masyarakat lebih sehat secara keseluruhan.
Mahasiswa PMM UMM juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. "Pencegahan adalah kunci. Dengan mengetahui lebih awal, kita bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut," ujar Muhammad Raihan Prasetya sebagai Koordinator Kelompok 32 Gelombang 6 yang menjadi pembicara dalam sosialisasi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H