Lihat ke Halaman Asli

Tentang Berhemat dan Menabung

Diperbarui: 19 November 2024   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Menabung uang. (Sumber: freepik/jcomp) 

Jago mengatur keuangan itu bukan kemampuan yang otomatis kita miliki sebagai manusia, bahkan manusia dewasa sekalipun. Sama seperti kemampuan lain, kita harus belajar dan berlatih dengan giat supaya bisa menguasainya.

Terdengar serius, ya? Mengatur keuangan memang perkara serius dan penting.

Sayangnya materi ini tidak ada di bangku sekolah. Setidaknya dari pengalaman yang saya ingat selama menempuh pendidikan TK sampai perguruan tinggi kemarin. 

Satu-satunya pelajaran tentang keuangan yang saya dapatkan di sekolah adalah petuah dari slogan "hemat pangkal kaya" atau "rajin menabung pangkal kaya" yang biasa dipasang di dinding ruang kelas.

Itu saja tidak pernah benar-benar disinggung atau dibahas oleh guru di kelas.

Namun, apakah saya jadi tidak pernah menabung? 

Tentang Berhemat

Sewaktu kecil rasa-rasanya kata "hemat" ini terlalu canggih. Tahu, sih, arti hemat, yaitu tidak boros. Tetapi, sebagai anak kecil yang duduk di bangku SD, saya belum paham yang dimaksud tidak boros itu seperti apa dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, bagaimana mau berhemat kalau konsepnya saja tidak paham?

Sewaktu SMP dan SMA, pemahaman saya akan hal ini juga tidak berubah banyak. Lagi-lagi karena tidak ada yang mengajari. Saya suka membaca. Namun, dari sekian banyak yang saya baca, kebetulan saya tidak menemukan bacaan seputar berhemat ini.

Saya baru mulai belajar makna berhemat dan menerapkannya di bangku kuliah. Pemicunya bukan karena sudah belajar dan paham, tetapi lebih karena kondisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline