Pada saat ini masih banyak orang yang melakukan penanaman pisang secara konvensional, seperti mengambil bonggol dan langsung ditanam begitu saja. Namun hal tersebut cukup sulit dilakukan untuk menunjang perbanyakan tanaman pisang, sehingga diperlukan teknologi untuk menunjang perbanyakan tanaman pisang yaitu dengan teknik kultur jaringan.
Kultur jaringan merupakan metode memperbanyak tanaman secara vegetatif yang memiliki sifat seperti induknya. Kultur jaringan ini biasanya dilakukan di tempat steril. Tujuan kultur jaringan ini adalah memproduksi secara massal dalam waktu yang singkat. Hal ini terutama dilakukan pada tanaman pisang.
Sedangkan menurut Muhammad (2020) bahwa kultur jaringan memiliki makna yaitu salah satu cara perbanyakan tanaman untuk menghasilkan tanaman dengan jumlah yang banyak dan seragam dalam wajtu yang relatif singkat.
Teknik kultur jaringan pisang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan cara konvensional yaitu:
1. Faktor perbanyakan bibit memiliki hasil lebih tinggi
2. Tanaman yang dihasilkan bebas dari serangan penyakit meskipun dari induk yang mengandung patogen internal
3. Tanaman yang dihasilkan memiliki umur panen yang lebih singkat (6-9 bulan)
4. Tidak membutuhkan tempat yang sangat luas untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah banyak
Di samping kelebihan tersebut terdapat pula permasalahan yaang banyak dihadapi oleh masyarakat yaitu permasalahan modal investasi awal yang cukup besar dan sumber daya manusia kurang memadai di bidang kultur jaringan, yang menyebabkan pengaplikasian teknik kultur jaringan menjadi sangat terbatas/minim.
Beberapa Tahapan kultur jaringan dalam perbanyakan tanaman pisang