Lihat ke Halaman Asli

Rahmi Yanti

Mahasiswa

Darurat Negeri Kita Tidak Baik-Baik Saja

Diperbarui: 22 Agustus 2024   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jawapos.com

Tulisan Peringatan darurat dengan capslock dan bagroound biru menyala, di bawahnya ada gambar garuda yang menjadi lambang negara yang sisanya ada simbol-simbol Pancasila. Viral dalam sekejab saat putusan MK mengenai batas usia calon kepala daerah. 

Barangkali, rakyat marah bukan hanya  karena putusan MK itu. Namun itu seperti minyak tanah yang membuat api semakin membesar. Kebijakan-kebijakam pemerintah yang akhir-akhir ini membuat rakyat geleng-geleng kepala. Sudah membuat api menyala. Sebut saja kebijakan pemberian alat kontrasepsi kepada para remaja. Yang seolah-olah mendukung dan mengizinkan perzinahan di negeri ini. Atau, kebijakan BPIP beberapa waktu lalu, terkait aturan pelarangan jilbab bagi anggota Paskibra wanita. Kebijakan itu seolah-olah sudah mengintimidasi para muslimah yang ingin menjadi bagian dari paskibraka. 

Meskipun aturan pelepasan hijab itu ditarik kembali. Karena viralnya berita tersebut, yang membuat guncang di kalangan Netizen. Tetap saja aturan tersebut pernah dibuat dan melukai batin rakyat Indonesia. 

Padahal Rakyat belum lupa dengan tagar All Eyes on Papua. Dimana hutan  sekaligus tanah adat yang luasnya separuh Jakarta itu, akan dibabat oleh sebuah perusahaan besar untuk membuat perkebunan sawit. Bayangkan, betapa kecewanya rakyat Papua, tanah milik leluhurnya di rampas begitu saja. Kini ada kasus baru lagi. Sorbatua Sialagan seorang ketua adat yang di vonis penjara karena menggarap tanah adatnya sendiri. Padahal, perlindungan tetang tanah adat ada dalam undang-undang RI no. 5 tahun 1960. 

Belum lagi berita tentang kenaikan tunjangan Gaji KPU yang membuat para guru cemburu. Bagaimana tidak, Baru-baru ini Sejumlah warga Jakarta. Termasuk beberapa Influencer mengaku bahwa KTPnya telah di catut mendukung paslon tertentu. Padahal, pilkada belum mulai. 

Hal-hal tersebut sebetulnya sudah menandakan bahwa ada indikasi kecurangan dalam proses pilkada nantinya. Terlepas dari itu semua, para guru cemburu pada KPU yang tunjangan nya di naikkan. Bagaimana tidak? Karena sebelum di naikkan tunjangan kpu sudah layak. Lalu, bagaimana dengan peran guru?  Barangkali minimnya literasi dan bobroknya elit pejabat dan politisi negeri ini adalah karena kurangnya penghargaan terhadap guru. .

Berikut Caption yang saya posting dalam akun instagram saya;

PERINGATAN DARURAT

Indonesia sedang kritis. Ini  harus segera dilarikan ke ICU. Bahkan bunyi suara ruangan ICU sudah menunjukkan Negara kita semakin dekat pada keh4ncur4n. Harap kepada seluruh warga negara, untuk melihat kondisi negeri kita ini!

Untuk yang merasa bisa berbuat sesuatu. Berbuatlah! untuk kesembuhan negeri kita. Mohon untuk berusaha dan bersuara!! Usahakan lah semaksimal mungki ratusan juta jiwa insan ada di dalamnya. Kasihan, banyak rakyat yang tidak tahu apa-apa terombang-ambing dalam permainan  politik yang  keras.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline