Saat ini Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) menjadi Isu kesehatan yang paling menghebohkan seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jumlah pasien yang terjangkit virus covid semakin hari semakin meningkat. Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk menangani kasus virus covid ini. Penanggulangan ekstrem seperti Lockdown suatu daerah bahkan suatu negara pun dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran penyakit tersebut. WHO menyebut virus corona baru (Covid-19) dapat bertahan selama beberapa jam, bahkan beberapa hari dan dapat bertahan hidup di suhu 26-27 derajat celcius.
Badan kesehatan Dunia atau WHO telah menyatakan bahwa virus Corona Covid-19 sebagai pandemi. Menindak lanjuti hal tersebut, pemerintah Indonesia juga menyatakan masalah virus Corona sudah menjadi bencana nasional non alam. Presiden Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah beserta jajarannya memberikan untuk saling bahu membahu membuat beberapa langkah taktis sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona Covid-19 di masyarakat. Dari level menteri sampai kepala daerah Provinsi, Kabupaten bahkan Pemkot.
Ketika Presiden Jokowi mengumumkan langkah-langkah pengendalian penyebaran Covid-19 yang dianggap ahli kesehatan dinilai lamban, saat itu Presiden Jokowi memerintahkan kepala daerah mulai Provinsi hingga kabupaten dan kota menetapkan situasi penyebaran Covid-19 di wilayahnya dengan berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Langkah-langkah yang diintruksikan adalah agar proses belajar dan bekerja dapat dilakukan di rumah dan juga menganjurkan untuk menunda kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta banyak orang serta melakukan pengetesan infeksi Covid-19 dan pengobatan secara maksimal. Sebelum ada himbauan yang terpusat dari pemerintah Indonesia dalam hal ini presiden beberapa kepala daerah sebelumnya telah melakukan langkah-langkah tersebut diatas. Gerak pemerintah daerah dalam inisiatif pengendalian Covid-19 telah dilakukan diantaranya Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Solo, Pemprov Jawa Tengah dan Pemprov Jawa Barat.
Langkah Taktis Gubernur Jawa Barat
Langkah Taktis yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa barat adalah merumahkan siswa dan menghentikan kegiatan massal. Pada awal Februari Ridwan Kamil menetapkan Jawa Barat berstatus siaga satu, kemudian membangun pusat Informasi dan koordinasi Covid-19 Jawa Barat yang bisa diakses oleh warga.
Langkah Taktis Gubernur DKI Jakarta
Gubernur Anis Baswedan memutuskan untuk meniadakan hari bebas kendaraan (Car free day) yang biasa dilakukan pada setiap hari minggu di beberapa jalanan protokol di Jakarta. Peniadaan ini akan berlangsung dalam dua minggu dan akan dievaluasi lagi hingga beberapa saat ke depan. Beliau juga menghimbau bagi jajaran Pemprov yang memiliki gejala virus corona untuk segera melaporkan diri. Pemprov DKI juga menunda penyelenggaraan Formula E yang akan diselenggarakan di Monas pada bulan Juni 2020. Ia juga mengingatkan untuk mengurangi kontak fisik antar manusia atau social distancing.
Langkah Taktis Gubernur Jawa Timur
Langkah taktis yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yaitu dengan mengambil beberapa langkah taktis di enam bidang untuk mencegah penyebaran virus corona covid-19. Enam bidang itu adalah perhubungan, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, ekonomi, dan informasi komunikasi. Langkah taktis di enam bidang itu, Khofifah menekankan agar meningkatkan kewaspadaan mencegah pandemi corona. Di bidang perhubungan yang diminta menyediakan fasilitas hand sanitizer dan sabun disetiap fasilitas public seperti terminal, bandara, stasiun, dan pelabuhan, menyediakan pos pemeriksaan kesehatan yang dilengkapi thermal gun dan masker.
Di bidang pendidikan, Khofifah menginstruksikan seluruh kegiatan sekolah di semua tingkatan dilakukan di rumah masing-masing dengan memberikan tugas yang akan dinilai pada saat masuk sekolah. Di bidang kesehatan, Khofifah meminta seluruh dinas kesehatan (Dinkes) se-Jatim untuk melakukan pemantauan orang yang baru datang dari Negara terjangkit virus korona.