Sejak Oktober 2010 sampai Mei 2011 sudah 4 orang keluargaku yang Kau panggil menghadap Mu. Dari mulai Nenekku (Ibunya ibuku) kemudian esoknya Om ku (Ade bungsu ayahku), setelah itu sepupuku (laki-laki) masih dibulan Oktober juga. Dan kini anak dari sepupuku (bayi perempuan berumur belum 13 bulan) Kau panggil juga untuk merasakan tenangnya disisi Mu.
Tuhan, semua rencana Mu kutau indah pada waktunya
Seperti yang selalu Kau janjikan padaku
Tak pernah ada hasrat untuk marah
Ataupun membenci Mu
Pemanggilan Mu
Adalah
Hak Mu
Ayah, nenek kakek, om, sepupu sampai anak sepupu telah kembali menghadap Mu
Kami menyayangi mereka tapi kami tau Engkau lebih menyayangi mereka
Melebihi kasih sayang kami kepada mereka selama ini
Selamat jalan dan semoga kalian tenang dan bahagia
di tempat terindah kini dan selamanya
Bersama Nya
Amiiiin
* “Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!” (HR. Tirmidzi)
** Kematian mengingatkan bahwa waktu sangat berharga. Tak ada sesuatu pun buat seseorang yang mampu mengingatkan betapa berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa lama lagi jatah waktu di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H