[caption id="attachment_182508" align="aligncenter" width="193" caption="Senyumlah selalu sahabatku "][/caption]
Sahabatku
Begitu perihnya penderitaanmu
Namun tidak pernah kau keluhkan padaku
Perjuanganmu antara hidup dan mati
Membuatku merinding
Membayangkan
Rasa
Itu
Persahabatan
Yang kau tawarkan
Mengenalkanku akan arti sahabat
Sesungguhnya
Walaupun
kita hanya bertemu
Dibalik layar dan dari suara
Namun kasih sayangmu
Begitu nyata
Adanya
Doaku
Dalam masa
Pemulihanmu
Dirimu
Tetap tabah
Selalu tersenyum
Dan tak lupa selaluberdoa
Kepada Dia yang selalu bersama kita
Tuhan…. Dia sahabatku….
Tuhan… Dia memang maya di mataku…. tapi dia nyata di hatiku….
Tuhan… Sebentar baru Engkau tawarkan sahabat itu padaku.. Ia lembut menyapaku… Ia leleh kekakuanku… Ia binarkan sinar persahabatan untukku…
Tuhan…. Hari ini aku terhenyak… Tak sangka ia sempat berjalan di titian maut… Melawan sakit, menuai mukjizat… Sejenak teringat aku… Beberapa hari lalu.. Sahabat itu sapa aku… Tanpa keluh tanpa kesah… Ia sapaku penuh canda tawa…
Tuhan… Kini aku nelangsa… Aku rindu ia… Sahabat tercinta… Semoga Engkau limpahkan kesembuhan padanya.. Engkau angkat sakitnya… Kuatkan jiwanya… Lukiskan senyum di bibirnya.. Agar mentari esok pagi ikut tersenyum bahagia…
Doa kami selalu untukmu, Nisa…. Macan Dua tercinta…
With Love,
Rahmi Hafizah (Macan 1) & Lia Agustina (Macan 3)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H