Lihat ke Halaman Asli

Rahmi Ali

Konsultan Dibidang Jasa Management Konstruksi Dan Teknik

Jakarta dari Rakyat dan Untuk Rakyat

Diperbarui: 19 Oktober 2016   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yang Muda Yang Berkarya,Pantang Pulang Sebelum Menang maka berbahagialah  yang tua seandainya memiliki generasi penerus bangsa yang pantang menyerah.

Jika Ingin Berpolitik tak perlu tunggu tua,karena kematangan perlu ditempa dengan berbagai macam pengalaman,Masa dan kesempatan tak menunggu dewasa untuk memulai karena sesungguhnya tekad dan kemauanlah yang akan mendukungnya.

Menjadi Pemimpin di Jakarta  tak ubanhnya memimpin Indonesia yang dalam kapasitas kecil,terbatas namun kompleks. Jakarta adalah Indonesia Mini,merupakan Ibukota Negara yang bukan hanya milik warga Jakarta tapi juga milik seluruh bangsa Indonesia,tak heran jika seluruh Masyarakat dari Penjuru negeri berbondong bondong ingin mencicipi kenikmatannya yang luas namun hanya segelintir orang yang dapat merasakan manisnya.

Sudah Selayaknya kita menghargai  sifat patrotisme seorang Pemuda yang dengan Jiwa kesatrianya  mau melepaskan Kesenagnan Yang Sudah digenggamnya demi sebuah pengabdian yang tanpa batas ruang dan waktu.Karena Menurutnya Mengabdi bisa dimana saja dan kapan saja.

Masa Depan Ada Ditangan Para Pemuda,Jika Ingin Melihat masa depan Suatu negara maka lihatlah para Pemudanya.Para Pemuda pejuang Kemerdekaan Dari Merekalah Harkat Dan Martabat Bangsa Ini Terbentuk,karakterisrik Negara kita mencerminkan Jiwa Para pemudanya dimasa lalu,Penuh semangat dan daya juang tinggi.

Untuk Para Politikus Yang Tua Dan Katanya berpengalaman,berilah contoh pada generasi penerusmu cara berpolitik yang baik dan  upaya menjadi pemimpin yang benar tanpa menghilangkan sifat manusiawi yang dimiliki,tanpa menghilangkan hati nurani.

Agus Harimurti Yudhoyono Teruslah berjuang,tumbuhkan lagi jiwa patriotisme  warga  Jakarta yang telah luruh bersama runtuhnya peradaban,karena kita anak muda generasi penerus peradaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline