Lihat ke Halaman Asli

Rahma Ahmad

Travel Blogger

Perbedaan Travelling Zaman Dulu Vs Zaman Now

Diperbarui: 28 Februari 2022   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: istockphoto via canva.com

Better to see something once than hear about it a thousand times" 

~Anyonymous

Saya mulai travelling ke luar negeri secara mandiri sejak 15 tahun lalu, sejak saya bisa membiayai sendiri perjalanan saya tanpa campur tangan orang tua. Saat itu, Airasia baru melebarkan sayapnya ke Indonesia, sehingga harga tiket pesawat yang tadinya selangit dan cuma bisa dibeli segelintir orang, jadi terjangkau untuk semua orang. 

Mengutip kata Tony Fernandes, CEO Airasia, "Now everyone can fly." 

Selama 15 tahun itu, teknologi makin berkembang. Kecepatan informasi pun makin bertambah. Dalam waktu singkat, berbagai informasi soal travelling bisa dicari dari berbagai belahan dunia. 

Dulu, untuk mencari informasi tentang suatu destinasi, saya mesti bertanya langsung ke orang-orang atau membeli buku panduan semacam Lonely Planet yang harganya minta ampun mahalnya. Kini, semuanya tinggal klik, tinggal cari di google atau di blog.

Selain soal informasi, banyak hal jadi berbeda di dunia travelling. Nah, ini dia beberapa perbedaan travelling zaman dulu  dan sekarang, versi saya tentunya.

1. Tak Ada Internet, Janjian Ketemu Pakai SMS

Zaman awal saya travelling dulu, tak ada provider internet atau Mifi seperti Java Mifi, dan lain sebagainya. Paling banter ada internet roaming dari provider lokal yang tarifnya mencekik. Penjual SIM card lokal di bandara pun tak sebanyak sekarang, dan kalaupun ada, syarat pembeliannya luar biasa susah. 

Misalnya saja dulu di China, untuk mendapatkan harus fotokopi paspor, dan hanya bisa dibeli di gerai resminya di tengah kota.

Karena mahal, biasanya saya cuma mengandalkan wifi gratisan di penginapan atau restoran, yang seringkali nyala-hidup semaunya. Atau paling sering, wifi-nya hanya ada di public room atau di ruang komunal dekat resepsionis. Jadi kalau mau cari info, ya mesti nongkrong di sana, sambil memandangi mas resepsionis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline