Pepsodent
Siapa sih yang tidak mengenal produk pasta gigi yang satu ini? Pepsodent adalah salah satu produk yang sangat melekat di benak konsumennya. Setiap orang yang akan membeli pasta gigi, biasanya mereka menyebutnya "Saya mau beli pepsodent" padahal belum tentu Ia akan membeli produk pasta gigi dengan merek tersebut. Sehingga karena awalnya sudah menyebut langsung ke mereknya, maka penjual juga akan memberikan pasta gigi dengan merek pepsodent.
Dalam Top Brand Indeks (https://www.topbrand-award.com/) Tahun 2020, Pasta gigi Pepsodent berada di angka 64,6%, di posisi kedua yaitu Close Up dengan 13,6 %, di posisi ketiga Ciptadent dengan 10,1%. Pada tahun 2019, pasta gigi pepsodent berada di angka 68,3%, posisi kedua Close Up dengan 10,7%, dan ketiga Ciptadent dengan 9,5%. Sedangkan pada tahun 2018, pasta gigi pepsodent berada di angka 64,4%, di posisi kedua yaitu Close Up dengan 14,5%, dan yang ketika yaitu Sensodyne dengan 5,2%. Artinya, terbukti bahwa Pepsodent mampu mempertahankan posisi Top Brand Nomor 1 di Indonesia kategori Pasta Gigi.
Pepsodent selalu melakukan inovasi secara terus menerus, bukan hanya inovasi produknya saja tetapi juga melakukan inovasi di bidang pemasarannya. Pepsodent terus melakukan pendekatan dengan para konsumennya melalui iklan kampanye menyikat gigi 2 kali sehari. Dari segi pasta gigi, Pepsodent memang berada jauh diatas produk pasta gigi lainnya.
Namun, dalam bidang sikat gigi, produk Pepsodent masih berada di bawah produk Formula. Artinya, Pepsodent masih harus terus melakukan inovasi-inovasi produk agar tidak bisa dikalahkan oleh produk pesaing lainnya. Pepsodent juga secara aktif melakukan school program sepanjang tahun untuk mengedukasi anak-anak Indonesia dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Merek Pepsodent adalah merek yang sudah terkenal sejak dulu sampai sekarang. Merek adalah nama, istilah, tanda, atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing (Kotler dan Keller, 2007) dalam (TRIASTUTI, 2011).
Begitulah sedikit ulasan Saya mengenai produk Pepsodent, semoga bermanfaat.
