Lihat ke Halaman Asli

Rahmawati Taufik

Dinas Pendidikan Kab. Dharmasraya

Sang Juara yang Rendah Hati

Diperbarui: 7 November 2022   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (dokpri)

Sang Juara yang Rendah Hati

Oleh : Rahmawati Taufik

Memasuki usia 7 tahun Zikra bersekolah di salah satu SD di desanya. Pada waktu itu anak-anak di desa Zikra langsung masuk SD tampa TK terlebih dahulu. Karena TK belum ada di desa mereka. Kalau ingin masuk TK mesti pergi ke kota yang jaraknya cukup jauh dari desa mereka. SD zikra tidak jauh dari tempat tinggalnya. Zikra pergi sekolah tidak diantar oleh orang tua tapi ia pergi ke sekolah Bersama-sama teman sekolahnya.

Dihari pertama sekolah belum belajar waktu itu, tapi bu guru mengajarkan siswanya untuk saling memperkenalkan diri dengan teman-teman di kelasnya. Di hari kedua sekolah, waktu belajar matematika, sungguh sangat riang hati zikra karena mendapatkan nilai 10 waktu itu. Sepulang sekolah dengan hati yang sangat gembira Zikra pulang terburu-buru ingin memperlihatkan nilainya pada ayah ibunya. Ayah ibunya sangat senang dan bangga dengan nilai yang didapat oleh Zikra. Sehingga Zikra dikasih hadiah berupa mainan yang dibeli di warung dekat rumah Zikra. Sungguh sangat senang hati Zikra mendapatkan hadiah mainan itu.

Hari demi hari, bulan pun bergaanti bulan, Zikra tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tergolong anak yang multitalenta. Ia senang bernyanyi, olah raga, pidato, puisi, dan lain-lainnya. Pelajaran yang paling dia sukai adalah Matematika dan Bahasa Indonesia. Hampir setiap belajar matematika dan Bahasa Indonesia  Zikra tampil ke depan diminta oleh gurunya.

Teman-teman Zikra sangat senang dengan Zikra. Disamping pintar dan cerdas Zikra juga ramah orangnya dan mau berteman dengan siapa saja baik dengan teman sekelasnya maupun dengan kakak-kakak di sekolahnya.

Tiga bulan sudah berlalu menduduki bangku sekolah di kelas satu SD. Tibalah saatnya terima lapor triwulan pertama waktu itu hari Sabtu. Setelah lonceng berbunyi semua siswa berkumpul di lapangan upacara. Semua siswa berbaris sesuai dengan kelasnya masing-masing dan berurutan mulai dari kelas satu sampai kelas enam. Setelah semua barisan rapi kegiatan dimulai. Diawali dengan pengarahan dari kepala sekolah kemudian pengumuman rengking  masing-masing kelas yang dibacakan oleh salah seorang majlis guru.

Kegiatan ini merupakan pengalaman pertama bagi Zikra. Bagi siswa siswi di sekolah itu kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu dan mendebarkan, apalagi bagi siswa-siswa yang biasa rengking  di kelas masing-masing. Namun bagi Zikra kegiatan ini biasa saja dan tidak ada istimewanya.

Pengumuman rengking  kelas sudah dimulai. Diawali dengan pembacaan rengking  kelas dari kelas 6 sampai ke kelas 1. Bagi siswa yang tersebut Namanya maju kedepan ditengah tengah lapangan. Setiap pembacaan rengking  kelas dari kelas 6 dan seterusnya semua guru dan siswa bertepuk tangan termasuk Zikra ikut-ikutan bertepuk tangan.

Tibalah saatnya pengumuman untuk kelas satu. Dimulai dari rangking tiga, dua dan satu. Betapa kagetnya Zikra waktu itu Ketika bu guru menyebut namanya, kata Bu Guru "peringkat satu  diraih oleh anak kita Lailatul Zikra". Semua guru dan siswa bertepuk tangan, namun  Zikra kebingungan seolah-olah tidak ada kegembiraan di hatinya. Guru memanggil Zikra untuk kedepan begitu juga kakak kelas disekitar Zikra menyuruh Zikra maju ke depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline