Lihat ke Halaman Asli

Hari Jadi Bumi Massenrempulu

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Massenrempulu; Meminggir atau Menyusur Gunung

HARI ini, Kamis (19/2) Kabupaten Enrekang memperingati hari jadinya yang ke-50. Sejarah telah mencatat perjalanan daerah yang dikenal dengan nama Massenrempulu ini. Tahukah anda apa sebenarnya itu Enrekang? Kapan terbentuk? Dan pertanyaan lainnya. Berikut sejarah singkatnya. SEJAK abad XIV, Kabupaten Enrekang disebut Massenrempulu, yang berarti meminggir gunung atau menyusur gunung. Sedangkan kata Enrekang dari Endeg yang artinya 'naik dari' atau panjat. Dari kata itulah asal mulanya sebutan Endekan.

Namun masih ada juga versi lain. Dalam pengertian umum sampai saat ini bahkan dalam administrasi pemerintahan telah dikenal dengan nama “Enrekang” versi Bugis.  Dengan kondisi geografisnya yang berbukit-bukit dan bergunung-gunung, wajar jika dikatakan Enrekang disebut sebagai daerah pegunungan. Dari luas wilayah sekitar 1.786,01 km2, gunung dan bukit mencapai 85 persen.

Sejak tahun 1960 hingga saat ini sudah tercatat 15 bupati yang memimpin daerah ini. Dimulai dari Andi Babba Mangopo pada periode 1960-1963 hingga pasangan Bupati La Tinro La Tunrung dan Wakil Bupati Nurhasan yang dilantik 9 Oktober 2008. Keduanya dipilih secara langsung oleh rakyat.

Pelantikan Bupati Enrekang yuang pertama dilaksanakan 19 Pebruari 1960. Momen inilah yang kemudian dijadikan dasar pembentukan Kabupaten Enrekang.  Bentuk Enrekang berubah beberapa kali sebelum terbentuk menjadi kabupaten. Mulai dari nama Malepong Bulan sekitara abad XIV, yang terdiri dari 7 kawasan yang lebih dikenal dengan 'Pitu Massenrempulu,' masing-masingEndekan, Kassa, Batu Lappa, Duri, Maiwa, Letta dan Baringin.

Sekitar abad ke XVII, kerajaan tersebut, berubah menjadi Lima Massenrempulu yakni Endekan, Duri, Maiwa, Kassa dan Batu Lappa. Tahun 1905, kerajaan Kassa dan kerajaan Batu Lappa  dimasukkan ke Sawitto. Sehingga kerajaan - kerajaan yang ada didalamnya dipecah menjadi Federasi, Duri, Tallu Batu  Papan, Endekan (Enrekang), Maiwa, Alla, Buntu Batu dan Malua.

Sejarah yang tak dapat dilupakan, bahwa dalam perjuangan atau pembentukan Kewadanaan Enrekang (5 Swapraja) menjadi Daerah Swantara Tingkat II Enrekang atau Kabupaten Massenrempulu. Dengan terbentuknya Daswati II Enrekang berdasarkan Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959, maka sebagai tindak lanjutnya pada tanggal 19 Februari 1960 dilantiklah H Andi Babba Mangopo sebagai bupati.

Saat ini Kabupaten Enrekang telah memiliki 12 kecamatan yang defenitif. Yaitu Kecamatan Enrekang, Maiwa, Anggeraja, Baraka, Alla, Curio, Bungin, Malua, Cendana, Buntu Batu, Masalle dan Baroko. Dari 12 kecamatan itu terdapat 129 desa/kelurahan. (rahma)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline