Lihat ke Halaman Asli

Rahma Wati

Mahasiswa

Sampah yang Terbengkalai

Diperbarui: 14 November 2023   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sampah, sesuatu yang seharusnya menjadi perhatian kita bersama, saat ini terbengkalai dan menjadi masalah yang semakin kompleks. Fenomena sampah yang terbengkalai tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mencerminkan kegagalan sistem pengelolaan sampah kita.

Di banyak sudut kota, kita melihat tumpukan sampah yang terbengkalai, terlupakan begitu saja. Tempat-tempat ini seolah menjadi saksi bisu dari ketidakmampuan sistem kita dalam mengelola limbah. Dari pinggir jalan hingga sudut-sudut perkotaan, sampah yang terbengkalai menciptakan pemandangan yang tidak hanya memprihatinkan tetapi juga mengundang pertanyaan serius tentang tanggung jawab kita sebagai masyarakat.

Faktor utama di balik masalah sampah yang terbengkalai adalah kegagalan sistem pengelolaan sampah kita. Tidak cukup hanya memiliki tempat pembuangan akhir atau tempat pemrosesan sampah. Perlu ada upaya serius untuk menciptakan siklus pengelolaan sampah yang berkelanjutan, yang mencakup pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali.

Sampah yang terbengkalai bukan hanya masalah estetika, ini juga menjadi ancaman serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Bukan rahasia lagi bahwa tumpukan sampah dapat menjadi sumber polusi udara, tanah, dan air. Tanah yang terkontaminasi dan udara yang tercemar merugikan semua makhluk hidup, termasuk kita sendiri.

Sampah yang terbengkalai bukan takdir yang tidak bisa diubah. Ini adalah tantangan yang dapat kita hadapi bersama. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, kita dapat membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan meninggalkan warisan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Saatnya kita berhenti mengabaikan sampah dan mulai bertindak untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline