Lihat ke Halaman Asli

Deigo M Same John Terry

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sudah lama aku ngga nulis di kompasiana, terutama kanal bola. Apalagi sejak timnas Indonesia memperlihatkan grafik yang meningkat dan memikat bagi yang menonton, setidaknya bagi mereka yang nalarnya logis dan lancar dalam berfikir. Sejak itu, membuat para pendukung KPSI/ISL seperti menggali kuburannya sendiri, payahnya setelah masuk lubang makam, mereka tidak tahu bagaimana menimbun makamnya, karena yang selamat hanya pendukul PSSI. “ ternyata oh ternyata”.

Kembali kejudul diatas, kehilangan Deigo tentu membuat timnas berkurang secara kualitas. Tapi sudahlah, itulah hukum di negeri ini, demi menegakan hukum mereka pun rela menghilangkan nama baik bangsa dan negara ini. Kasus yang dihadapi Deigo kalau aku boleh berandai seperti kasus saat John terry yang di tuduh rasisme terhadap Anton Ferdinand.

Kenapa saya punya persepsi itu? Karena kasusnya sama, kasus hukum yang ditangani penegak hukum, bedanya adalah kebijaksanaan penegak hukum.

Kasus Joh Terry adalah kasus besar karena dikaitkan dengan rasisme, isu yang sangat di perangi dalam dunia sepakbola. Meski secara hukum kasus masih berjalan saat itu, tetapi pihak kepolisian masih menjaga dan memberikan kebijakan untuk menunda pemerikasaan terhadap kasus tersebut demi masa depan sepakbola inggris. Pihak penegak hukum melaksanakan penyelidikan setelah selesainya kompetisi dan acara Piala Eropa (mohon di koreksi kalau salah). Hal ini mereka dilakukan hanya demi Timnas Inggris dan kompetisi di sana. Sungguh bijaksana penegak hukum di negeri mimpi (bagi Indonesia) meskipun mereka tetap tegas dan taat hukum.

Lalu kenapa kau bandingkan dengan Indonesia??? Itulah masalahnya, aku juga ngga tahu. Tapi kejadian ini persis dengan yang dialami salah satu pemain terbaik timnas negeri ini. Tapi bedanya,  penegak hukum di negeri ini tegas tapi tidak bijaksana. Atas nama persamaan hukum mereka menahan deigo, sungguh ironis dan tidak tahu apa ibaratnya, mereka menggadaikan nama baik bangsa dan negara ini.

“ Aku lebih bangga menjadi pendukung Timnas Indonesia daripada menghujat dan tak bisa berbuat apa-apa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline