Kita sering mendengar bahwa melakukan kegiatan olahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan tubuh kita, kita juga telah sering mendengar berbagai dampak positif olahraga terhadap tubuh namun perlu diketahui olahraga juga dapat menjadi bumerang dan berbalik menjadi sumber terjadinya penyakit apabila tidak dilakukan dengan beban serta intensitas yang tepat. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana respon tubuh akibat kurangnya berolahraga dan apabila melakukan intensitas olahraga terlalu tinggi serta olahraga apa yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh.
Kurangnya olah raga secara teratur atau melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit akan mengakibatkan kelebihan kalori dalam tubuh sehingga tidak terbuang melalui pembakaran. Hal ini akan menyebabkan penimbunan lemak di tubuh sehingga mempengaruhi gerak jantung dalam memompa darah, sehingga banyak anggota tubuh kurang suplai oksigen. Penting disadari bahwa yang disebut sebagai hidup baik yang penuh dengan kenyamanan dan kemudahan sebenarnya merupakan bencana bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh kita. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, sebaliknya olahraga yang dilakukan dengan intensitas terlalu tinggi secara terus menerus dapat mengakibatkan kelelahan yang akan meningkatkan produksi radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat berpotensi merusak dinding sel pembuluh darah dan memicu terbentuknya plak.
Penyakit jantung coroner terjadi karena pasokan darah yang kaya oksigen menuju otot jantung terhambat oleh plak pada pembuluh darah jantung atau arteri koroner. Pada dinding pembuluh arteri dapat terjadi kondisi ateroskelosis yaitu penumpukan kolestrol dan substansi lainnya seperti kalsium, fibrin yang membentuk sumbatan atau plak di pembuluh darah arteri. Plak dapat terbentuk di dinding arteri bahkan sejak seorang tersebut tergolong masih muda. Namun semakin bertambah usia resiko pembentukan plak akan semakin tinggi. Jika tak di obati lama kelamaan plak ini dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah arteri dan mengganggu kelancaran darah. Cara mencegah penyakit jantung koroner dapat dilakukan diantaranya menerapkan pola makan sehat dan gizi seimbang, memperbanyak asupan buah dan sayur, mengurangi makan yang mengandung kolestrol dan garam berlebih, berhenti merokok, menurunkan berat badan jika berlebihan, mengontrol tekanan darah, mengendalikan stress serta melakukan olahraga secara rutin. Kita dapat melakukan kegiatan olahraga ringan seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging
Pada saat orang berolahraga jantung dan sistem peredaran darah harus bekerja lebih banyak dengan detak nadi yang semakin cepat dan tekanan darah akan meningkat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi yang semakin meningkat di jaringan dengan sisa hasil metabolisme yang banyak seperti asam laktat dan benda-benda keton. Perubahan ini terjadi ada yang bersifat sementara dan ada yang bersifat tetap, dimulai dengan perubahan fisiologis dan dalam waktu yang relative lama akan terjadi perubahan morfologis yang lebih konsisten. Berikut ini bentuk olahraga yang disarankan untuk menjaga kesehatan jantung :
1. Jogging
Olahraga ini sangat membantu untuk merangsang aliran darah dalam tubuh sehingga sirkulasi darah menjadi lebih lancar. Jika aliran darah lancar maka kinerja jantung tidak akan terbebani dan ritme jantung akan tetap normal
2. Jalan cepat
Dikutip dari WebMD, Melakukan jalan kaki cepat selama 30 menit, 5 kali dalam seminggu dapat menjaga jantung agar tetap sehat.
3. Bersepeda
Dikutip dari Better Health, bersepeda dapat memperkuat otot jantung, menurunkan detak jantung, dan menghilangkan kadar lemak dalam darah. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa bersepeda secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit jantung bahkan hingga 50 persen.