Mulailah dari diri sendiri. Mengapa? Mahatma Gandhi berujar "If you want to change the world, start with yourself". Jauh sebelum Mahatma Gandhi, Al Quran telah menyebutnya, bahkan Nabi Muhammad SAW pun menyebutnya, "Ibda' binafsik tsumma man ta'ulu", mulai lah dari diri sendiri, kemudian orang di sekitarmu. Untuk melakukan perubahan, fokuslah pada diri sendiri, baru kemudian diperluas.
Beberapa point yang dapat kita gali dari hadits di atas adalah:
1. Innamal a'malu bin niyaat
Sesungguhnya semua amal perbuatan itu tergantung dari niatnya.
Niat siapa?
Tentu niat kita sendiri.
Niat seperti apa?
Untuk beberapa jenis ibadah, niat ada yang berpendapat sunnah untuk dilafadzkan, tetapi niat dalam hati itu wajib.
Niat untuk apa?
Nah ini yang sering masih kita lakukan secara keliru, ibadah yang sempurna sekalipun, bila niatnya adalah untuk terlihat alim, sholih, dan islami, tentu ibadahnya akan menjadi riya. Oleh karenanya, niat untuk ibadah itu harus diluruskan. Untuk level saya, mungkin ibadah masih diniatkan untuk memperoleh pahala...
Mudah-mudahan saya bisa berniat ibadah sampai levelnya Sayyidah Rabi'ah Al- Adawiyyah, yang ber syair :
~ Tuhanku, tenggelamkan aku dalam lautan cinta-Mu...Hingga tak ada sesuatu pun yang menggangguku dalam jumpa-Mu ~ ~ Ya Allah, jika aku menyembah-Mu, karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya...Dan jika aku menyembah-Mu, karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya...Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata, janganlah Engkau enggan memperlihatkan wajah-Mu yang abadi padaku.
Dan pada suatu saat beliau membawa air di tangan kiri dan obor di tangan kanan, ketika orang bertanya "Ke mana engkau akan pergi Rabi'ah?", beliau menjawab "Aku mau ke langit, untuk membakar surga dan memadamkan api neraka, agar keduanya tak menjadi sebab manusia menyembah-Nya. Sekiranya Allah tak menciptakan pahala dan siksa, masih adakah diantara mereka yang menyembah-Nya?"
2. Akhlaq yang baik
Apa yang dimaksud dengan akhlaq yang baik? Yaitu akhlaq -- atau budi pekerti menurut KBBI -- yang disuritauladani oleh Rasulullah Muhammad SAW. Seperti yang termaktub pada Al-Qur'an surat Al-Ahzab, 33: 21:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.