Dalam pembekalan calon pengajar praktik angkatan 9 di hari ketujuh penulis kali ini akan membuat koneksi antar materi pendidikan yang memerdekakan berikut daftar pertanyaannya
Ceritakan hal hal yang sudah selaras di satuan pendidikan kamu dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan?
Penulis merupakan guru baru di satuan pendidikan SMP Negeri 1 Cihampelas setelah lulus menjadi PPPK tahun 2021 sehingga penulis merasa masih beradaptasi dengan lingkungan baru dan belum memiliki pengamatan yang cukup lengkap perihal aset-aset yang ada di satuan pendidikan. Dalam koneksi antar materi ini penulis akan berusaha memaparkan hal-hal yang terkait dengan pendidikan yang membedakan di satuan pendidikan.
Di satuan pendidikan yang di tempat penulis mengajar walaupun kurikulumnya belum menggunakan kurikulum merdeka masih menggunakan kurikulum 2013, namun prinsip-prinsip pendidikan yang memerdekakan beberapa sudah selaras dengan prinsip pendidikan memerdekakan salah satunya adanya pembelajaran ekstrakurikuler di mana para siswa memilih ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakatnya di sana para siswa tergali potensinya dan penulis perhatikan anak-anak sangat bahagia menjalaninya tidak terlihat adanya beban tidak ada tekanan, kalaupun banyak tantangan mereka secara mandiri mampu menghadapi tantangan tersebut bahkan mereka mau mengeluarkan segala daya upayanya agar apa yang mereka cita-citakan dapat tercapai.
Beberapa guru di sini sudah menerapkan prinsip Merdeka Belajar, guru memberikan keleluasaan kepada murid untuk bisa mengembangkan potensi minat dan bakatnya di mata pelajaran yang diampu. Murid secara mandiri mampu mengelola tujuan hidupnya apa yang menjadi cita-citanya dan murid dengan penuh tanggung jawab mampu mengerjakan tugas-tugas pembelajaran tanpa ada paksaan semua timbul dari keinginan sendiri
Hal-hal yang tidak selaras terkait praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan yang dirasa perlu diubah atau dikembangkan bahkan dihilangkan?
Hal-hal yang tidak selaras dengan prinsip pendidikan yang memerdekakan dan dirasa perlu untuk diubah yaitu adanya tata tertib di kelas, sebaiknya diubah menjadi keyakinan kelas, mengubah pemberian hukuman menjadi konsekuensi, proses pembelajaran sebagian besar berada di ruang kelas dengan posisi duduk yang berbaris diubah menjadi pembelajaran yang fleksibel bisa di luar kelas atau bahkan terjun ke masyarakat dengan model pembelajaran berbasis projek atau riset, dan posisi duduk yang bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Perlu penguatan dan pengembangan kepada guru tentang prinsip-prinsip yang memerdekakan, belum menyeluruhnya pemahaman guru tentang prinsip yang memerdekakan, masih terfokus pada tuntutan nilai, murid belum dilibatkan untuk membuat tujuan pembelajaran, gaya belajar, evaluasi belajar dan merefleksikan proses belajarnya.
Capaian pembelajaran bukan menjadi tujuan utama namun yang terpenting adalah pembelajaran yang bermakna, masih ada pemahaman bahwa harus menyelesaikan semua materi yang ada di buku sehingga pembelajaran pun seolah-olah terburu-buru dan memaksakan murid agar bisa memahami dengan cepat padahal kemampuan belajar murid dan gaya belajar murid itu berbeda-beda penulis menganggap ini perlu ada perbaikan bahwa capaian pembelajaran tidak harus tercapai semuanya namun bisa disesuaikan dengan kondisi murid tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H