Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Setiadi

Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Suluk Kehidupan

Diperbarui: 8 November 2022   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com

Suluk Kehidupan 

Aku tidak tahu awal itu kapan


Yang teringat kami adalah riak ditengah lautan dalam sepoi kedamaian

Kami beranjak besar bersama angin, kini kami adalah ombak, yang berlomba dengan riang saling memercik canda sesama teman

Desir membawa kabar tentang tujuan,  kini kami adalah koloni membentuk gelombang

Antar kami bergumul saling silang, berlomba saling mendahului, bergulung, berguling menerjang saling hantam menghancurkan

Gelombang dibelakangku menggeram, menatap tajam


Mata ku berbinar mendendam deret gelombang dihadapan

Angin itu terus menyuarakan pantai landai dengan nyiur di ufuk harapan

Yah! Dia terus membuat kami saling melibas, melindas sesama teman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline