Apakah Surveilans Gizi itu Penting?

Salah satu permasalahan besar yang di hadapi oleh beberapa negara khusnya negara berkembang adalah masalah gizi, baik itu gizi kurang maupun gizi lebih. Hal seperti ini biasa dikenal dengan istilah double burden. 

Istilah ini dugunakan untuk menggambarkan masalah gizi yang ada dalam masyarakat. Untuk mendapatkan gambaran dari masalah gizi atau Kesehatan dibutuhkan data rutin. Salah satu diantara sumber data yang paling efektif untuk digunakan adalah data surveilans.

Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien. 

Sedangakan Surveilans Gizi menurut Permenkes Nomor 14 tahun 2019 adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap masalah gizi masyarakat dan indikator pembinaan gizi.

Surveilans gizi meliputi penilaian ukuran dan pertumbuhan fisik (antropometri), sampel biologis (misalnya, airliur, darah, andurin), dan asupan makanan. 

Kelompok sasaran dapat berupa individu, kelompok rumah tangga, anak sekolah, komunitas tertentu, atau bahkan suatu negara. Surveilans gizi memiliki banyak tujuan, diantaranya adalah memantau status gizi baik individu maupun kelompok masyarakat atau perubahan suplai makanan, menginformasikan perubahan kebijakan, dan mengidentifikasi lokasi atau individu yang membutuhkan sumber daya. 

Inti dari semua fungsi ini adalah pengumpulan data yang tepat waktu, relevan, berkualitas tinggi dan komunikasi hasil yang mengarah pada tindakan. Selain itu surveilans juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengidentifikasi secara dini terhadap kejadian luar biasa.