Lihat ke Halaman Asli

Kala Nanti

Diperbarui: 1 September 2021   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Dalam setiap titis dan tetes realitas, aku berjalan menyeimbangi alur dan alir kenyataan nyaa.

Dari hulu ke hilir ku lihat gagak gagak itu tertawa jumawa,
Saat bunga kemboja itu jatuh berguguran, Apakah awan akan tetap menurunkan hujan Dengan meratapi siulan ketidak berdayaan.

Terus ku dayung bersama dayang
Di perahu tak bertepi.
Hanyutan hanyutan air kali ini
Serupa denyutan denyutan jantung yang perlahan memelan.

Saat masa itu datang
Masihkah aku ada dalam bait bait puisi ku ini
Aku akan tetap ada meskipun aku sudah tak ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline