Lihat ke Halaman Asli

rahmat ridho

freelancer

Dampak dari Kualitas Udara yang Buruk

Diperbarui: 2 Oktober 2023   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Getty Images: AnuStudio

Latar Belakang

Kualitas udara adalah ukuran seberapa bersih atau tercemar udara yang kita hirup. Kualitas udara yang buruk dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti polusi dari kendaraan, industri, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan aktivitas vulkanik. Kualitas udara yang buruk dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia, flora dan fauna, serta bangunan dan struktur lainnya.

Dampak pada kesehatan manusia (penyakit pernapasan dan kardiovaskular)

Salah satu dampak utama dari kualitas udara yang buruk adalah peningkatan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 7 juta orang meninggal setiap tahun akibat paparan polusi udara. 

Polusi udara dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta memicu asma, bronkitis, pneumonia, dan infeksi saluran pernapasan lainnya. Polusi udara juga dapat merusak paru-paru dan jantung, serta meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, hipertensi, dan kanker.

Beberapa polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia antara lain:

  • Partikel polutan (PM): Partikel kecil yang berasal dari debu, asap, jelaga, dan abu. Partikel ini dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan aliran darah, serta menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. Partikel yang berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer (PM2.5) dianggap paling berbahaya karena dapat mencapai bagian terdalam dari paru-paru.
  • Karbon hitam: Sisa pembakaran bahan bakar fosil, kayu, dan arang. Karbon hitam dapat menyerap panas matahari dan meningkatkan suhu udara. Karbon hitam juga dapat mengurangi visibilitas dan menyebabkan penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
  • Nitrogen oksida (NOx): Gas yang berasal dari pembakaran mesin kendaraan bermotor dan industri. NOx dapat bereaksi dengan senyawa organik lainnya di udara dan membentuk ozon permukaan (O3) dan partikel polutan. NOx juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, asma, penyakit jantung koroner, dan stroke.
  • Ozon permukaan (O3): Gas yang terbentuk dari reaksi antara nitrogen oksida (NOx) dan senyawa organik lainnya di bawah pengaruh sinar matahari. Ozon permukaan berbeda dengan ozon stratosfer yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet. Ozon permukaan dapat menyebabkan nyeri dada, batuk, sesak napas, radang paru-paru, penurunan fungsi paru-paru, dan kerusakan sistem kekebalan tubuh.
  • Sulfur dioksida (SO2): Gas yang berasal dari pembakaran batu bara, minyak bumi, pengolahan logam, dan aktivitas vulkanik. SO2 dapat bereaksi dengan air di udara dan membentuk asam sulfat yang menyebabkan hujan asam. SO2 juga dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, paru-paru, asma, bronkitis kronis, penyakit jantung iskemik, dan stroke.
  • Karbon monoksida (CO): Gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang tidak sempurna. CO dapat mengikat hemoglobin dalam darah dan mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. CO juga dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, lemah, mual, muntah, kebingungan, koma, dan kematian.

Dampak terhadap flora dan fauna

Kualitas udara yang buruk tidak hanya berdampak bagi kesehatan manusia, tetapi juga bagi flora dan fauna. Flora dan fauna merupakan bagian penting dari ekosistem dan keanekaragaman hayati yang menyediakan berbagai manfaat bagi manusia, seperti sumber makanan, obat-obatan, bahan baku, penyerap karbon, penghasil oksigen, penstabil iklim, dan lain-lain. Kualitas udara yang buruk dapat mengancam kelangsungan hidup dan keseimbangan flora dan fauna.

Beberapa dampak kualitas udara yang buruk terhadap flora dan fauna antara lain:

  • Menurunkan produktivitas dan kesehatan tanaman. Polusi udara dapat mengurangi fotosintesis, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan hasil tanaman. Polusi udara juga dapat meningkatkan kerentanan tanaman terhadap hama, penyakit, kekeringan, dan suhu ekstrem.
  • Mengganggu habitat dan rantai makanan hewan. Polusi udara dapat menyebabkan perubahan iklim yang mempengaruhi habitat dan distribusi hewan. Polusi udara juga dapat mengurangi ketersediaan makanan dan air bagi hewan. Polusi udara juga dapat mempengaruhi perilaku, fisiologi, reproduksi, dan kesehatan hewan.
  • Menyebabkan kepunahan beberapa spesies flora dan fauna. Polusi udara dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati yang berdampak pada ekosistem dan kesejahteraan manusia. Beberapa spesies flora dan fauna yang terancam punah akibat polusi udara antara lain adalah pinguin kutub, beruang kutub, singa gunung, harimau sumatera, orangutan, gajah sumatera, rafflesia arnoldii, dan bunga bangkai.

Kerusakan pada bangunan dan struktur lainnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline