Lihat ke Halaman Asli

rahmat ridho

freelancer

Jalan Menuju Jaringan Listrik Ramah Lingkungan: Integrasi Energi Terbarukan (2)

Diperbarui: 24 September 2023   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Getty Images: Olesia Bekh

Sejarah Energi Terbarukan dan Jaringan Listrik

Energi terbarukan dan jaringan listrik adalah dua hal yang saling berkaitan dalam sejarah perkembangan energi di dunia. Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber alam yang dapat diperbarui secara terus menerus dan tidak akan habis, seperti matahari, angin, air, panas bumi, biomassa, gelombang laut, dan pasang surut. 

Jaringan listrik adalah sebuah jaringan terinterkoneksi yang berfungsi untuk mendistribusikan listrik dari pembangkit ke pengguna. Bagaimana sejarah energi terbarukan dan jaringan listrik? Berikut ini adalah ulasan singkatnya.

Awal Mula Penemuan Energi Terbarukan

Energi terbarukan sebenarnya sudah dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman prasejarah. Manusia menggunakan kayu sebagai bahan bakar biomassa untuk memasak dan menghangatkan diri. Manusia juga menggunakan tenaga hewan untuk menarik gerobak atau alat-alat mekanik tradisional. Manusia juga menggunakan tenaga air untuk menggerakkan roda air atau turbin air.

Namun, konsep energi terbarukan sebagai alternatif dari energi fosil baru mulai dikenal pada abad ke-18 dan ke-19, ketika ilmuwan mulai meneliti fenomena-fenomena alam yang berkaitan dengan listrik. Salah satu peneliti pertama yang menemukan listrik adalah Thales, seorang cendikiawan dari Yunani, yang pada tahun 600 SM mengamati bahwa batu amber yang digosok-gosok dengan kain wol akan menarik benda-benda ringan di dekatnya. Ini adalah contoh dari listrik statis.

Pada tahun 1752, Benjamin Franklin, seorang ilmuwan dan negarawan Amerika, membuktikan bahwa petir adalah bentuk alami dari listrik dengan melakukan percobaan menerbangkan layang-layang dengan kunci besi di bawahnya saat hujan badai. Pada tahun 1800, Alessandro Volta, seorang fisikawan Italia, menciptakan baterai listrik pertama dengan menyusun lapisan-lapisan logam dan kain basah yang menghasilkan arus listrik.

Pada abad ke-19, banyak penemuan dan penelitian tentang energi terbarukan dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan terkemuka. Beberapa contohnya adalah:

Pada tahun 1831, Michael Faraday, seorang fisikawan Inggris, menemukan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu cara untuk menghasilkan arus listrik dengan menggerakkan magnet di dekat kawat berarus. Ini adalah dasar dari pembangkit listrik tenaga surya, angin, air, dan panas bumi.

Pada tahun 1839, Edmond Becquerel, seorang fisikawan Prancis, menemukan efek fotovoltaik, yaitu cara untuk menghasilkan arus listrik dengan memaparkan logam tertentu ke cahaya matahari. Ini adalah dasar dari panel surya fotovoltaik.

Pada tahun 1878, William Siemens, seorang insinyur Jerman-Inggris, menemukan prinsip termoelektrik, yaitu cara untuk menghasilkan arus listrik dengan memanfaatkan perbedaan suhu antara dua logam yang disambungkan. Ini adalah dasar dari pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Pada tahun 1888, Charles Brush, seorang insinyur Amerika, membangun turbin angin pertama yang dapat menghasilkan listrik dengan menggunakan generator dinamo. Ini adalah dasar dari pembangkit listrik tenaga angin.

Perkembangan Jaringan Listrik

Jaringan listrik mulai berkembang seiring dengan penemuan dan pengembangan teknologi pembangkit listrik. Pada awalnya, listrik dibangkitkan di dekat alat atau layanan yang membutuhkannya. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan dan kebutuhan akan listrik, mulailah dibangun jaringan listrik yang dapat mendistribusikan listrik dari pembangkit ke pengguna dalam jarak jauh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline