Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Cahaya terhadap Proses Pernapasan pada Tumbuhan

Diperbarui: 12 Mei 2022   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Gambar : Aliran air dari bawah ke atas pada tanaman: transpisi, kohesi dan adesi. (Sumber: Campblee et al. 1999)

Proses penapasan tidak hanya ada pada manusia dan hewan. Namun, proses ini juga bisa terjadi pada tumbuhan. Transpirasi adalah bukti bahwa tumbuhan juga bisa bernapas. Pada tanaman, proses transpirasi ini adalah proses yang tidak terlihat.

Menurut KBBI, transpirasi adalah pelenyapan uap air dari permukaan daun tumbuhan melalui proses biokimia dan nonkimia. Transpirasi berasal dari kata transpiration yang berakar dari kata latin trans dan sprre. Trans berarti "melintasi", dan sprre, berarti "bernapas."

Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melalui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang).

Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui kutikula hanya 5- 10% dari jumlah air yang ditranspirasikan. Air sebagian besar menguap melalui stomata,sekitar 80% air ditranspirasikan berjalan melewati stomata, sehingga jumlah dan bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi.

Ada tiga tipe transpirasi yaitu : 

a. Transpirasi Kutikula 

Transpirasi kutikula merupakan evaporasi (penguapan) air yang tejadi secara langsung melalui kutikula epidermis. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui stomata.

b. Transpirasi Stomata

Transpirasi stomata merupakan sel-sel mesofil daun yang tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selalu jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembab.

c. Transpirasi Lentikuler

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline