Lebaran tahun ini sangat berat , karena lebaran kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Lebaran kali ini sangat berbeda karena pemerintah memutuskan melarang masyarakat untuk Sholat Id di masjid ataupun di lapangan secara bersama-sama.
Tetapi MUI juga mengeluarkan fatwa yang memperbolehkan untuk Sholat id di lapangan dan masjid. Tetapi syaratnya Sholat Id harus dilakukan dikawasan terkendali atau yang bebas Covid-19.
Shalat Idul Fitri, menurut MUI, juga boleh dilaksanakan dirumah secara berjmaah, bersama anggota keluarga atau secara sendiri (munfarid). Sementara it, dibeberapa daerah, masih ada orang yang melaksanakan Shalat Id secara berjamaah di masjid ataupun dilapangan walaupun berada di zona merah atau rawan penyebaran Covid-19.
*Pemerintah Melarang Sholat Id di masjid dan Lapangan
Pemerintah melarang pelaksanaan Sholat Id secara bersama-sama di masjid ataupun dilapangan, dengan merujuk Peraturan Menteri Kesehatan 9/2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan UU 6/2018 tentang Kekarantinaan Wilayah.
*Wilayah yang Melaksanakan Sholat Id Berjamaah
Terdapat beberapa daerah yang tetap melaksanakan Sholat Id berjamaah di masjid atau lapangan, walaupun pemerintah telah berkali-kali menyampaikan larangan tersebut. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang menjadi pusat penyebaran virus corona, masih ada masjid yang melaksanakan shalat Id berjamaah seperti di Masjid Jami Nurul Islam di Jakarta Selatan. Sementara itu di Masjid Istiqlal di Jakarta resmi tidak menggelar salat Id berjamaah.
*Mengapa salat Id di lapangan berbahaya?
Dokter spesialis paru yang juga guru besar dari Universitas indonesia, yaitu Faisal Yunus mengatakan kegiatan di ruang publik yang melibatkan banyak orang, seperti salat Id, berpotensi besar meningkatkan secara tajam penyebaran virus corona. Kita tidak tahu orang disebelah kita terkena virus, kan ada orang tanpa gejala. Walaupun memakai masker, apalagi yang dipakai masker kain, bukan masker bedah yang perlindungan bagus, dan juga maskernya kadang tidak benar dipakainya, tidak efektif. Sholat Id mungkin bisa diatur jaraknya berjauhan, tetapi sebelum dan sesudah shalat pasti ada bisasampai ratusan orang yang mondar-mandir dan pasti bersinggungan . Disitulah penyebaran berpotensi terjadinya Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H