Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Thayib

Sekadar bersikap, berharap tuna silap.

Nelayan Lamongan: Presiden SBY Tolong Minapolitan Diteruskan

Diperbarui: 4 April 2018   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi

Ratusan masyarakat Lamlppongan langsung tumpah ruah menyambut kedatangan SBY beserta rombongan di tepi pantai Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Panciran,  Kabupaten Lamongan,  Selasa (3/4/2018)

Masyarakat Lamongan menyambut SBY seolah-olah ia masih memerintah Indonesia.Teriakan: Presiden SBY! Hidup Presiden SBY! bertalu-talu.  Semua kamera smartphone diacungkan tinggi-tinggi untuk mengabadikan kedatangan Presiden ke-6 RI tersebut.

Malam itu SBY dan masyarakat saling melepas rindu. Sembari bersantap malam bersama,  hadirin dihibut live musik yang syahduh ditemani belaian angin laut yang sejuk.

Senyum dan tawa bahagia bergema di seisi tenda yang tidak muat lagi menampung antusiasme masyarakat. Saking cintanya kepada SBY,  masyarakat menyapa SBY dengan "Bapak Presiden SBY"

"Kalau Bapak Ibu katakan rindu kepada saya,  maka saya dan Ibu Ani lebih rindu untuk bersilaturahmi dengan Bapak dan Ibu semua, " kata SBY yang langsung disambut tepuk tangan riuh masyarakat.

Pasca makan malam ini digelar dialog bersama masyarakat.  Sebanyak tiga orang perwakilan masyarakat menyampaikan aspirasi dan harapannya. 

Satu dari sekian banyak hal yang penting adalah harapan agar konsep minapolitan semasa pemerintahan SBY dihidupkan kembali. Masyarakat menilai konsep minapolitan hari ini masih jauh dari apa diharapkan.  Perbaikan diperlukan spaya benar-benar tercipta masyarakat pesisir yang modern.

Konsep minapolitan era pemerintahan SBY adalah konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan yang berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan. Perkembangan minapolitan dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat juga indeks daya beli yang nantinya berpengaruh pada Indeks Pembangunan Manusia.

Semasa pemerintahan SBY telah menetapkan Lamongan sebagai kawasan minapolitan budidaya ikan di Kecamatan Glagah dan minapolitan perikanan tangkap di Brondong dan Paciran. Selanjutnya Lamongan dirancang untuk menjadi kawasan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP), yakni menjadi inkubator bagi bisnis kelautan dan perikanan. Peluncuran program itu sendiri mencakup untuk wilayah Indonesia Timur termasuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Salah satu contoh dukungan,  pada tahun 2011, pemerintahan SBY telah menyerahkan bantuan untuk Kabupaten Lamongan. Bantuan itu berupa Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) kepada 16 kelompok senilai Rp 1,6 miliar, paket PUMP budidaya sebanyak 32 paket senilai Rp 2,08 miliar. Kemudian bantuan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Rp 1,417 miliar, fasilitas sarana air bersih tiga unit Rp 3,6 miliar, revitalisasi pasar ikan sebesar Rp 1,350 miliar, serta peralatan sistem rantai dingin Rp 200 juta.

Pemkab Lamongan juga urun tangan untuk mengembangkan kawasan minapolitan ini, di tahun 2013 saja sudah disalurkan anggaran sebesar Rp 5,9 miliar yang digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan seperti normalisasi saluran air, pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) hingga bantuan sarana prasarana dan pengembangan bibit unggul. Sementara di tahun 2014, porsi anggarannya naik menjadi Rp 6,4 miliar dan di Tahun 2015 diusulkan sebesar Rp 6,6 miliar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline