Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Hadi

TERVERIFIKASI

Memotret Wajah Anak Pulau di Indonesia

Diperbarui: 18 November 2015   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak obyek menarik yang bisa abadikan dan dijadikan foto kenangan perjalanan. Pemandangan indah (landscape) serta aktivitas dan ekspresi manusia (human interest) kerap menjadi objek menarik dijadikan foto.

Saat traveling, hampir segala hal yang aku temui diperjalanan  dijadikan obyek foto, apapun itu. Meskipun yang paling sering adalah pemandangan atau landscape. Sunset dan sunrise di pegunungan dan lautan adalah moment paling menarik dan paling sering aku abadikan. Terkadang aku rela begadang atau menempuh perjalanan sulit hanya untuk mendapatkan kedua moment itu.

Selain sunrise dan sunset, memotret human interest khususnya wajah dan aktivitas anak-anak selama perjalanan adalah sebuah keasyikan tersendiri. Entah kenapa, menyaksikan wajah-wajah lugu dengan segala ekspresinya selalu memberikan kesejukan dalam hati dan membuatku semangat dalam ‘menjepret’ mereka.  Tak jarang saat ‘sesi pemotretan’ itu aku berinteraksi pula meski hanya sebatas menunjukkan mimik wajah lucu agar mereka tertawa.

Misalnya anak-anak di Pulau Moyo. Saat menanti turunnya sunset di labuhan haji, beberapa anak tampak bermain di atas pasir. Tentu saja mereka langsung menjadi objek foto yang menarik. Anak-anak itu mengerubungi kami dan tertawa kegirangan saat kamera diarahkan ke mereka. Tetap terlihat wajah dengan ekspresi nervous saat dibidik lensa kamera. Tak jarang aku berteriak “senyum dong” untuk membuat mereka tersenyum. Saat melakukan review hasil foto, mereka akan berkumpul dan ikut melihat hasil foto mereka. Sebuah moment indah saat bersama anak-anak di pulau indah di perairan Sumbawa.

Keceriaan anak di Pulau Bali dan Lombok juga sempat terekam kamera. Saat melewatkan hari di Danau Beratan di Bedugul, beberapa anak yang sedang bermain di taman terlihat tertawa dengan riang menjadi objek menyenangkan dan menghibur. Agak berbeda dengan anak-anak yang ada di Pulau Lombok. Mereka cenderung pendiam namun seperti anak-anak lainnya, rasa ingin tahunya tetap tinggi. Namun hal itu malah menjadi hal yang menyenangkan.

Interaksi dengan anak-anak juga aku lakukan saat melakukan touring motor bareng teman-teman selama 17 hari mulai dari Lombok hingga ke Alor beberapa waktu lalu. Saat mampir beristirahat, tak jarang kami mencegat anak-anak di jalan untuk bercanda bareng. Kelelahan yang kami rasakan setelah bermotor selama berjam-jam akan hilang dengan canda dan tawa mereka.

Beda lagi dengan anak-anak di Kampung Komodo di Pulau Komodo, Flores. Saat melihat kapal yang aku tumpangi merapat di dermaga, anak-anak itu langsung berlari menyambut. Bahkan mereka yang menambatkan tali kapal. Hari masih pagi dan terlihat wajah-wajah mengantuk mereka. Namun wajah polos itu terlihat begitu menarik di foto. Wajah-wajah lugu itu segera aku abadikan, bahkan dengan memberikan contoh untuk berpose dengan salam 3 jari. Mereka hanya menurut.

Bukan itu saja. Beberapa dari mereka mengikuti kami saat berkeliling kampung. Beberapa anak-anak yang terlihat dari jendela tak luput dari ‘tembakan’ kameraku. Namun ada satu hal mengharukan. Saat seorang anak mencoba menadahkan tangan tanda meminta sesuatu dariku, tiba-tiba seorang anak lainnya segera menepis tangannya dan berkata dalam bahasa daerah yang aku tidak paham. Menurut ABK yang saat itu mendampingiku berkeliling kampung menjelaskan jika anak itu melarang temannya untuk meminta apapun kepada tamu yang datang. Arghh…aku sungguh tersentuh dengan keluguannya. Mereka tetap mengikuti kami hingga meninggalkan kampung dan Pulau Komodo.

Berinteraksi dengan masyarakat lokal khususnya anak-anak saat traveling adalah sebuah aktivitas yang sangat menyenangkan. Mau coba?

*Sumber Foto : Dokumen Pribadi



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline