Menjejakkan kaki di Pulau Bidadari ibarat membawaku ke sebuah harmoni alam Indonesia yang menggabungkan pesona keindahan, sentuhan romantic dan kekayaan nilai-nilai sejarah yang dimiliki oleh negeri indah ini. Itulah kesan pertama saat tiba di dermaga pulau yang awalnya bernama Pulau Sakit ini. Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit dari Dermaga 15 Marina Taman Impian Jaya Ancol, aku beserta rombongan Kompasianer tiba di Pulau Bidadari. Bersama dengan staff Kompasiana dan team dari Kementerian Pariwisata Indonesia, kami akan mengeksplor pesona bahari yang ada di beberapa pulau di Kepulauan Seribu diantaranya Pulau Bidadari, Pulau Onrust dan Pulau Kelor yang dilaksanakan weekend kemarin.
Menyusuri pantai berpasir putih yang sarat dengan ornamen sejarah akan membawa ingatan kita saat pulau yang memiliki arti penting di masa lalu ini masih berada di bawah kekuasaan penjajahan VOC Belanda. Benteng Martello yang dibangun tahun 1883 masih berdiri meskipun pernah di terjang gelombang laut akibat letusan erupsi Gunung Krakatau meninggalkan berjuta kenangan bagi bangsa ini. Benteng yang sebagian dinding bangunannya sudah runtuh ini saat ini kerap digunakan sebagai spot foto yang menarik khususnya foto pre-wedding. Bangunan dengan dominasi susunan batu bata merah maroon ini memang sangat eksotis jika dijadikan obyek foto. Bukan hanya Martello, beberapa jenis pohon yang tumbuh di sana yang sebagian sudah berumur ratusan tahun juga menghadirkan nuansa keindahan dan keanggunan pulau ini. Pohon Kepuh yang memiliki batang tinggi dengan akar serabut bergantung pertanda sudah berusia tua sangat kerap menjadi objek foto para pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Ada pula pohon Kepuh yang diberi nama sebagai pohon rejeki, pohon jodoh dan pohon cinta.. Arghhh..so sweet..
Hamparan pasir putih nan lembut serta semilir angin laut yang memberikan kesejukan berpadu dengan biru air laut yang sesekali memecahkan ombaknya ibarat sebuah lukisan dan suara harmoni alam yang menghadirkan rasa damai. Sesekali terdengar suara Burung Elang Gondol yang juga menjadi satwa penghuni Pulau Bidadari semakin melengkapi suasana indah selama berada di sini. Selain Elang Gondol, Rusa Totol, species yang sama dengan yang ada di Istana Bogor, serta Biawak hingga saat ini masih hidup di pulau ini.
Kehadiran patung-patung bidadari serta patung tentara Kolonial Belanda turut menghadirkan kesan tersendiri. Beberapa Meriam yang ditempatkan di beberapa sudut pulau ikut menciptakan nuansa sejarah masa lalu. Pulau yang awalnya sempat dijadikan tempat karantina dan perawatan bagi penderita penyakit lepra/kusta di jaman penjajahan Belanda, sejak tahun 1970 sudah berubah fungsi menjadi resort wisata yang sangat indah dibawah pengelolaan PT.Seabreez. Dengan mengembang konsep Eco Resort, pengelola tak hanya menjadikan pulau cantik itu sebagai tempat wisata semata namun aktifitas konservasi dan pelestarian alam yang sustainaibility dilakukan diantaranya melakukan penangkaran biawak serta penanaman bakau/mangrove. Hal itu semata-mata untuk menjaga agar pulau bidadari bisa tetap ada dan tak hilang oleh abrasi air laut.
Pulau yang sudah dilengkapi dengan resort terapung (floating cottage) mirip perkampungan nelayan dan resort darat, Multi Purpose hall (MPH) yang bisa dijadikan aula pertemuan atau acara public serta arena permainan baik permainan olah raga air ataupun pantai semisal Kano, Banana Boat, Bola Pantai dan masih banyak aktifitas lainnya yang bisa dilakukan bersama keluarga, rekan dan sahabat. Bagi mereka yang memiliki waktu terbatas karena kesibukan namun tetap menginginkan suasana dan pesona pantai untuk melewatkan akhir pekan, Pulau Bidadari adalah tempat yang tepat. Dengan segala nuansa keindahan yang dimilikinya, pulau ini dijamin dapat menghadirkan nuansa kehidupan laut dan pantai yang mampu menenangkan hati, jiwa dan pikiran. Peninggalan bersejarah, letak yang dekat dengan Jakarta, suasana dan nuansa kehidupan laut yang penuh pesona dapat dinikmati baik saat menginap atau hanya sekedar melakukan one day trip. Tak heran jika banyak wisatawan baik domestic maupun mancanegara kerap berkunjung ke Pulau Bidadari ini untuk menikmati Pesona Indonesia.
Note : Semua foto adalah koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H