Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Hadi

TERVERIFIKASI

Blusukan di Kolkata - India

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1407232771692181584

Setelah merayakan Idul Fitri di kashmir serta meng- explore New Delhi dan Agra, aku pun terbang kembali ke Calcutta (Orang India lebih senang menyebutnya Kolkata) dan memiliki waktu transit selama 15 jam sebelum terbang ke Kuala Lumpur. Waktu yang cukup panjang itupun aku gunakan untuk mengunjungi sebuah tempat yang cukup terkenal dan menjadi Landmark kota Kolkata, Jembatan Howrah. Saya tidak akan berbicara dari sisi teknis maupun sejarah jembatan ini karena pasti sudah banyak reference tentang hal itu, namun aku akan menyajikan gambar-gambar kehidupan di sekitar jembatan yang aku saksikan dengan berjalan kaki, naik taxi kuning kolkata yang terkenal itu, serta juga naik bus kota.

14072328281734158452

Sesaat setelah menyimpan barang bawaan di hotel dekat howrah bridge, dengan bermodalkan kamera aku melangkah keluar dan segera menuju ke jembatan. Suara hiruk pikuk kendaraan dan orang lalu lalang di tengah panas terik di Jembatan Howrah serta merta menyambut kedatanganku. Belum lagi di timpali suara pengumuman kereta api karena jembatan howrah terletak tak jauh dari stasiun kereta api.

Beberapa saat sebelum memasuki area jembatan, pemandangan terminal bus dan rickshaw sudah menyambut dengan raungan klakson dan teriakan para kondektur, mirip terminal bus di Indonesia. Pedagang asongan mulai buah-buahan hingga peralatan dapur menggelar dagangan mereka di sisi jembatan. Tak ketinggalan beberapa orang yang mungkin tunawisma sedang bermimpi indah. Bahkan ada juga pedagang yang melakukan aktifitas keduanya sekaligus, berdagang sambil tidur...nah loh..

Suasana hiruk pikuk  orang lalu lalang beradu dengan suara klakson kendaraan yang bersahut-sahutan ibarat sebuah harmoni alam kehidupan yang mendominasi jembatan howrah ini. Melongok ke bawah, air warna kecoklatan mengalir dengan tenang yang di manfaatkan oleh sebagian orang untuk mengatasi rasa panas menyengat dengan mandi.

Setiba di ujung jembatan, aku melongok ke bawah dan tampak pasar yang mohon maaf, kumuh, menjual hasil kebun dan bunga yang digunakan oleh orang india ke kuil. Rangkain bunga berbentuk kalung berwarna kuning dan orange cukup menjadi 'pemanis' suasana pasar yang kelam oleh debu dan sampah.

1407232912714614812

Selepas menyusuri jembatan, aku lalu menyetop taxi berwarna kuning untuk menuju ke Victoria memorial Park dan pulangnya aku memilih menggunakan bis kota.  Dengan menumpangi kendaraan rakyat itu, aku memiliki kesempatan untuk 'menikmati' denyut nadi kehidupan masyarakat kota Kolkata dan India yang jumlahnya sudah mencapai angka lebih dari 1 Milyar.

14072330291885217594




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline