[caption id="attachment_329818" align="aligncenter" width="576" caption="(Rahmat Hadi) Restoran Toba di Yangon"][/caption]
Bertemu masakan Indonesia di perantauan adalah suatu hal yang luar biasa. Rasa rindu akan makanan yang sesuai dengan lidah ‘kampung’ jadi terobati. Begitulah yang aku rasakan saat beberapa malam lalu pertama kali berkunjung ke Restoran Toba yang ada di jantung kota Yangon tepatnya di Nawaday Street Dagon Township. Jika suatu saat kompasianer berkunjung ke kota Sejuta Pagoda ini, bisa menyempatkan diri untuk merasakan nikmatnya wisata kuliner negeri sendiri, apalagi jika harus tinggal lama. Pastinya rasa rindu akan Indonesia dengan segala isinya termasuk makanannya seakan selalu memanggil untuk segera pulang.
[caption id="attachment_329819" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi)Lukisan Danau Toba di Interior Resto"]
[/caption]
Menggunakan nama Toba, pastinya akan langsung mengingatkan kita akan nama danau yang ada di Sumatera Utara ini. Yah, nama restoran ini memang diambil dari nama Danau Toba yang di jadikan interior yang mendominasi ruangan restoran 2 lantai ini. Buka 24 jam, restoran yang menyediakan variasi makanan dari Indonesia ini telah memiliki banyak pelanggan sejak dibuka 4 bulan yang lalu. Bukan hanya orang Indonesia, warga Malaysia, India maupun beberapa turis mancanegara lainnya sudah menjadi langganan restoran Toba.
[caption id="attachment_329820" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi)Masakan Indonesia"]
[/caption]
Menu andalan yang kerap di cari pelanggan adalah sapi rendang padang selain masakan Indonesia lainnya semisal karedok, sayur asem, nasi goreng, gado-gado, soto lamongan dan masih banyak lagi masakan dan makanan khas Indonesia lainnya. Begitu juga dengan minuman yang tersedia sangat Indonesia. Sebut saja Wedang Jahe dan sekoteng. Tak lupa makanan cemilan seperti pisang goreng kipas, bubur kacang hijau serta kolak pisang.
[caption id="attachment_329821" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi)Salah Satu Sudut Restoran"]
[/caption]
Tak heran karena selain pemiliknya yang orang Singapura pernah tinggal dan bekerja di Batam, beberapa orang chef-nya juga berasal dari Malaysia dan Indonesia salah satunya adalah mas Damak dari Batam. Jika biasanya masakan Indonesia di rantau memiliki rasa yang agak beda dengan rasa aslinya, tidak dengan makanan di restoran Toba ini. Selain yang masak orang Indonesia, beberapa bahan masakan juga di datangkan langsung dari Indonesia semisal Terasi dan beberapa bumbu lainnya. Tak heran jika “the taste of Indonesia” –nya tak berbeda jauh dengan masakan aslinya.
[caption id="attachment_329822" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi)Lesehan di Lantai 2"]
[/caption]
Uniknya lagi, selain interiornya didominasi lukisan danau Toba. Musik dan lagu-lagu yang diputar adalah lagu-lagu top Indonesia, yang palin sering aku dengar setiap berkunjung adalah lagu-lagu milik (alm) Broery Marantika. Beberapa waiter dan waitress-nya juga ada yang bisa berbahasa Indonesia sedikit-sedikit serta nama makanan yang tertera di daftar menu tertulis dalam 3 bahasa, Indonesia, Inggris dan Myanmar.
Jadi jika berkunjung atau menetap di Yangon dan rindu masakan Indonesia, silahkan berkunjung ke Restoran Toba. Jika naik taksi, cukup sebutkan alamatnya ke supir taxi dan biar gampang bilang saja di samping Hotel Park Royal. Letaknya yang strategis di tengah kota dan tak jauh dari Sule Pagoda , landmark kota Yangon. Dengan harga makanan yang relative terjangkau, dijamim rasa rindu akan cita rasa Indonesia akan terobati.
[caption id="attachment_329823" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi)I Love Indonesia di Restoran Toba"]
[/caption]