Selama ini mungkin banyak orang awam membersihkan luka akibat benda tajam, tergores memar, jatuh atau terbentur dengan cairan alkohol dengan anggapan bahwa alkohol adalah cairan pembersih antiseptik yang dapat membersihkan dan mensterilkan luka dari kuman dan bakteri serta mencegah infeksi
Dan ternyata anggapan itu salah, itu saya alami ketika istri mengalami kecelakaan kendaraan bermotor akibat mengendarai motor di malam hari pada 18.00 malam dimana jembatan yang dilewati ternyata jalannya terkena tumpahan solar yang menyebabkan jalan licin akibatnya pengendara motor didepannay terjatuh sehingga menyebabkan tabrakan beruntun termasuk istri saya yang mengendarai motor dibelakangnya total ada 5 motor yang mengalami tabrakan beruntun karena licinnya jalan yang terkena tumpahan solar tersebut, untungnya tidak ada mobil atau truk yang lewat saat itu kalau tidak pasti kecelakaan akan lebih parah dan fatal.
Akhirnya istri saya pulang dengan luka memar di kepala dan lecet dan memar serta darah di kaki akibat kecelakaan tersebut, saya pun langsung membersihkan luka istri saya dengan alkohol yang menyebabkan perih dikaki setelah bersih saya beri minyak gosok herbal untuk luka dan memar dan untuk mencegah demam karena luka nya saya beri paracetamol
Besok paginya luka memar di kaki kiri istri saya semakin bengkak dan iapun merasa nyeri dibadan yang luka sehabis kecelakaan tersebut, kami pun pergi ke dokter Rio dokter keluarga langganan kami dan anak anak.
Setelah ditempat praktek dokter Rio setelah diperiksa dan diagnose luka lukanya nya dan mendengar keterangan kami, dokter Rio menyatakan bahwa alkohol bukan buat membesihkan luka, tapi untuk membersih alat alat kesehatan agar steril, karena alcohol bersifat tajam dan bisa membuat perih luka , jadi cairan pembersih luka yang aman adalah obat merah seperti betadine dan cairan inpus, serta untuk membalut luka gunakan lah perban kasa jangan kapas , agar tidak meninggalkan bekas di luka ujarnya
Daripada menggunakan cairan alkohol, luka pada kulit sebaiknya dibersihkan menggunakan antiseptik yang mengandung Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) di dalamnya. PHMB merupakan kandungan antiseptik yang direkomendasikan oleh Consensus International tahun 2018 dan menjadi standar medis untuk membersihkan luka. Para dokter biasa menggunakan zat antiseptik dengan kandungan tersebut karena efektif mencegah dan mengatasi infeksi, tidak perih digunakan sehingga anak-anak akan merasa lebih nyaman, serta tidak berwarna, Luka pada kulit sebaiknya tidak dibiarkan terluka begitu saja, sebab bisa meningkatkan risiko infeksi. Maka dari itu, sangat penting untuk segera membersihkan luka lalu menutupnya. Saat mengalami luka, lapisan kulit akan rusak dan membuat bakteri serta kotoran mudah masuk ke dalam tubuh, sehingga risiko infeksi pun menjadi lebih tinggi. Jika tidak segera ditangani, infeksi bisa menyebar ke jaringan yang lebih dalam serta menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius.
Untuk pengobatan dalam dokter keluarga kami memberikan istri obat nyeri dan antibiotik serta ditambah salep untuk memulihkan peremajaan kulit yang luka, untuk membersihkan luka disarankan Cairan yang paling sering direkomendasikan untuk membersihkan luka adalah cairan infus NaCl 0,9% (normal saline). Cairan ini banyak dipilih sebab dinilai paling aman, yakni karena sifatnya yang mirip dengan air, kadar racunnya lebih rendah dibanding cairan pembersih lainnya, minim risikonya memicu alergi pada kulit. Sehingga Alkohol tidak disarankan untuk membersihkan luka karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit alkohol lebih cocok digunakan untuk membersihkan alat kesehatan atau bahan plastik atau besi yang kita gunakan agar steril bebas dari kuman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H