Judul:
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Pembelajaran Peserta didik dengan Model Pembelajaran PBL melalui Bingo Games pada materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia kelas X SMK Negeri 1 Ngawen Gunungkidul Yogyakarta.
Oleh: Rahmat Fajarudin, S.Pd.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Pelajaran Sejarah yang pada Kurikulum 2103 lampau merupakan pelajaran wajib yang mengharuskan peserta didik mempelajari pelajaran sejarah dari kelas X hingga ke kelas XII. Namun, dengan perubahan Kurikulum 2013 atau revisi kurikulum menjadikan siswa hanya di ajarkan pelajaran sejarah di kelas X dan hanya satu tahun saja. Terlebih Mata Pelajaran sejarah di Provinsi DIY tidak di masukan sebagai pelajaran yang di ujikan pada tahap Ujian Sekolah. Hal ini menjadikan pelajaran sejarah kurang di anggap pelajaran penting, karena hanya di ajarkan satu tahun saja di jenjang SMK.
Permasalahan tersebut menjadikan siswa hanya sekedar belajar sejarah saja tanpa mengerti lebih dalam tentang isinya dan kebanyakan siswa mendapatkan nilai sejarah yang kurang, karena pemahaman pelajaran sejarah pada tingkat SMP belum sepenuhnya sempurna tetapi di SMK peserta didik di paksa untuk mempelajari pelajaran yang harusnya di ajarkan selama tiga tahun di SMA tetapi di SMK hanya satu tahun saja yaitu di kelas X, hal ini menjadikan pemahaman akan pelajaran sejarah masih kurang. Terlebih di SMK pelajaran sejarah seakan hanya di ajarkan secara general saja dan terkesan tidak mendalam apabila merujuk pada jumlah Kompetensi Dasar yang harus dicapai dalam satu tahun pelajaran.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Jadi dapat disimpulkan, masalah diatas perlu disolusikan agar peserta didik dapat termotivasi dalam belajar sejarah kususnya pada materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia dan memeproleh hasil pembelajaran yang lebih baik. Selain itu agar peserta didik mempunyai konsep bahwa pelajaran Sejarah di SMK tidak hanya sebagai mata pelajaran pelengkap saja dibandingkan mata pelajaran produktif.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?
Maka dari itu, sebagai guru yang inovatif dan bertanggung jawab, perlu disiapkan metode dan model pembelajaran yang tepat agar dapat mengatasi berbagai permasalahan di atas. Guru memiliki peran sebagai motivator, pemberi contoh, dan pembimbing peserta didik. Sebagai motivator; guru tentu sadar bahwa mata pelajaran sejarah tidak termasuk dalam mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah, hal ini membuat peserta didik menganggap sebelah mata pelajaran sejarah, maka disinilah peran guru untuk memberikan motivasi. Motivasi tersebut dapat diberikan melalui pemberian contoh-contoh sederhana yang mempermudah peserta didik dalam memahami arti pentingnya sejarah dalam kehidupan. Baru selanjutnya guru harus membimbing peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya terhadap mata pelajaran sejarah yang mereka pelajari.
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?