Lihat ke Halaman Asli

Ideologi-ideologi yang Dianut Organisasi Pergerakan Nasional

Diperbarui: 20 Januari 2023   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. NASIONALISME

Nasionalisme adalah suatu ideologi yang menyatakan bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Timbulnya nasionalisme di Indonesia adalah karena adanya penderitaan rakyat akibat dari politik penjajahan yang sangat menyengsarakan rakyat. Oleh karrna itu, nasionalisme Indonesia seperti negara-negara Asia Tenggara lainnya mempunyai landasan historis pada kolonialisme hingga bersifat anti kolonialisme.

Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 telah memberikan kesadaran baru bagi para tokoh pergerakan nasional, seperti Soekarno, Hatta, Sutomo, dan Wahidin Sudirohusodo bahwa bangsa Asia mampu mengungguli bangsa Eropa.

Perjuangan nasionalisme di India, Turki, dan Cina juga telah memberi inspirasi kaum terpelajar Indonesia bahwa kekuasaan Kolonial Belanda dapat dilawan dengan dengan menggunakan organisasi modern yang bergerak dibidang sosial, budaya, ekonomi, dan polotik.

Sebagai sebuah idiologi, nasionalisme di Indonesia mulai tumbuh dan berkembang sejak berdirinya organisasi-organisasi pergerakan nasional yang ditandai dengan didirikannya Budi Utomo yang merupakan organisasi modern sebagai organisasi pertama di Indonesia tahun 1908. Sejak saat itu nasionalisme dijadikan sebagai sebuah landasan idiologi bagi organisasi-organisasi pergerakan di Indonesia, baik yang bergerak dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan. Organisasi-organisasi yang menganut idiologi nasionalisme adalah Budi Utomo, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dan Taman Siswa.


2. ISLAM

Organisasi-organisasi yang menganut idiologi Islam adalah semua organisasi yang berpegang pada ajaran Islam, baik yang terdapat pada Al-Qur'an maupun didalam Sunah.

Pada masa masa pergerakan nasional, ideologi Islam tumbuh dan berkembang sebagai suatu asas organisasi bagi organisasi-organisasi pergerakan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Idiologi Islam pertama kali dipakai oleh Sarekat Islam yang berdiri pada tahun 1911-1912 dan dijadikan sebagai asas organisasi Sarekat Islam. Alah satu tujuan organisasi adalah untuk meluruskan pendapat-pendapat yang keliru mengenai ajaran agama Islam.

Sejak didirikannya Sarekat Islam, ideologi Islam semakin berkembang dan menjadi daya tarik utama bagi rakyat Indonesia untuk menjadi anggota organisasi berasaskan Islam. Adapun organisasi-organisasi pergerakan nasional yang menganut ideologi Islam adalah Jong Islamiten Bonds (JIB), Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), dan PSII.


3. KOMUNISME

Paham Marxisme diperkenalkan di Indonesia oleh H.J.F.M. Sneevliet, seorang warga negara Belanda yang tiba di Indonesia pada tahun 1913. Ia mula-mula bekerja sebagai sekretaris sebuah perusahaan dagang di Surabaya, sebelum pindah ke Semarang. Pada tahun 1914 ia mendirikan Indische Sociaal Democratishe Vereeniging (ISDV). Melalui paham ini, Sneevliet mengembangkan paham marxisme dikalangan kaum buruh. Selanjutnya, beberapa tokoh Sarekat Islam seperti Semaun dan Darsono mulai terpengaruh oleh paham komunis yang disebarkan oleh kader ISDV.

Sesudah revolusi rusia bulan Okteober 1917, ISDV mengubah namanya menjadi Partai Komunis Hindia. Kemudian diubah lagi menjadi Partai komunis Indonesia (PKI) dan memilih Semaun menjadi ketua dan Darsono sebagai wakilua pada Desember 1920. Ideologi ini ternyata kurang diminati oleh penduduk Indonesia, sehingga PKI tidak mengalami perkembangan yang cukup berarti.

Oleh karena itu, PKI kemudian melakukan gerakan infiltrasi (penyusupan) kedalam organisasi-organisasi pergerakan nasional dalam rangka merekrut anggota sebanyak-banyaknya kedalam tubuh Sarekat Islam (SI).

Selain ideologi tersebut, ada ideologi yain yang berkembang pada masa pergerakan nasioan seperti ideologi agama Kristen. Partai yang menganut ideologi Kristen adalh Persatuan Pemuda Kristen dan Persatuan Pemuda Katolik. Secara garis besar, idiologi padsa masa pergerakan nasional digolongkan menjadi dua, yaitu ideologi nasionalis sekuler yang diwakili oleh PNI, PKI, Perhimpunan Indonesia, dan Parindra. Ideologi nasionalis religius yang diwakili oleh SI, Jong Islamiten Bonds, Muhammadiyah, Nahdatul ulama (NU), Pemuda Kristen, dan Pemuda Katolik.


Sumber Bacaan:

Herimanto dan Eko Targiyatmi. 2014. Pembelajaran Sejarah Interaktif 1: untuk kelas XI SMA dan MA kompok mata pelajaran wajib. Surakarta: Tiga Serangkai.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2013. Sejarah Indonesia: Kelas XI. Jakarta: Kemendikbud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline