Lihat ke Halaman Asli

Menumbuhkan Generasi Sadar Literasi di Desa Ngrapah

Diperbarui: 3 Maret 2024   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

Membaca buku menjadi sebuah kegiatan yang sangat dibutuhkan sejak dini, mengingat masih kurangnya minat baca masyarakat khususnya anak-anak di sejumlah daerah. Selain mendapatkan banyak pengetahuan, membaca juga dapat melatih pola pikir lebih kreatif dan imajinatif. Budaya literasi membaca buku sangat penting untuk dikembangan dalam diri anak menjadikan generasi yang cerdas dan berwawasan.

Pelaksanaan literasi di Indonesia menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan Indonesia karena kondisi literasi di Indonesia masih kurang maksimal. Pelaksanaan program literasi sangat beragam beberapa melaksanakan literasi dengan proses pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Proses pembiasaan dilakukan dengan membaca selama 10-15 menit. Pembiasaan membaca dilakukan dengan memberikan berbagai pilihan materi yang sesuai dengan peminatan dan kesesuaian dengan lingkungan terdekat. Proses membaca juga melekat pada beberapa mata pelajaran.

Terdapat berbagai cara meningkatkan kebiasaan literasi membaca buku yang bisa diterapkan pada anak-anak. Pertama, biasakan membaca buku cerita pada anak, kegiatan ini bisa dilakuan setiap hari ketika sebelum tidur ataupun sore hari ketika memiliki waktu luang. Kedua, tunjukkan kebiasaan membaca buku pada anak jika anak melihat orang tuanya membaca buku ataupun koran anak akan mulai penasaran dan tertarik dengan kegiatan membaca. Ketiga, sediakan buku di rumah untuk memudahkan anak untuk membaca setiap saat karena tersedia di dekatnya. Agar anak-anak tidak merasa bosan, berilah beberapa pilihan buku bacaan sehingga anak bisa memilih dengan varian yang beragam. Keempat, kenalkan buku yang sesuai dengan minat anak, Kegiatan membaca buku kerap dianggap dengan sesuatu yang membosankan. Oleh,karena itu, penting untuk mencari tahu hobi dan minat anak agar bisa dijadikan sebagai stimulasi supaya anak tertarik membaca.

Salah satu anggota karang taruna Desa Ngrapah, Anggit (17) mengatakan bahwa anak-anak di Dusun Gemenggeng, Desa Ngrapah sangat kurang dalam kebiasaan literasi. Hal itu disebabkan karena anak-anak lebih tertarik terhadap gadget untuk bermain game. Anak-anak lebih sering berkumpul hanya untuk bermain game dibandingkan membaca buku. Banyak fenomena yang terjadi pada anak kisaran kelas 1 sampai dengan kelas 3 belum mahir dalam membaca. Tetapi orang tua banyak yang acuh terhadap masalah tersebut. Padahal, generasi yang berwawasan dimulai dengan kesadaran literasi yang baik.

Dari permasalahan di Dusun Gemenggeng tersebut, Mahasiswa KKN UPGRIS menciptakan kebiasaan literasi kepada anak-anak di Dusun Gemenggeng, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Kegiatan tersebut bertujuan agar anak-anak di Dusun Gemenggeng mempunyai kebiasaan literasi sehingga dapat menambah wawasan bagi generasi saat ini. Kebiasaan literasi ini dilakukan dengan membaca buku sebelum belajar selama 10 menit di Dusun Gemenggeng, Ngrapah. Pada hari Rabu, 28 Februari 2024 kegiatan ini mulai digerakkan dan dilakukan secara rutin. Kegiatan ini di dukung oleh semua orang tua dan juga masyarakat setempat.

dok. pri

 Aktivitas literasi dimulai dengan mengarahkan anak-anak untuk membaca buku cerita. Setelah selesai membaca, anak-anak diarahkan untuk dapat memahami isi dan pesan dari buku cerita tersebut. Setiap anak menceritakan kembali apa yang telah didapatkan dari hasil literasi yang telah dilakukan. Pertemuan berikutnya, setiap anak saling bertukar buku cerita agar dapat memahami juga isi cerita di buku cerita lain sehingga apa yang bisa dipelajari oleh anak-anak juga bisa lebih beragam dan luas. Anak-anak akan mendapatkan banyak informasi maupun ilmu pengetahuan dengan rajin membaca buku Selain cerita fiksi, kegiatan literasi juga berkembang dengan menghubungkan sains. Tujuannya yaitu agar anak-anak dapat melakukan filter informasi dengan memilah informasi yang sesuai dengan fakta sains sehingga melatih anak untuk berfikir kritis. Dengan begitu, anak-anak tidak mudah tergoyah oleh informasi yang menyesatkan. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang maka semakin banyak pula perubahan cara berpikirnya.Oleh karena itu, diharapkan generasi yang dihasilkan dari kebiasaan literasi di Dusun Gemenggeng, Desa Ngrapah ini dapat memberikan perubahan yang lebih baik dari berkembangnya cara berpikir mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline