Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Budianto

Jurnalis, Aktivis , Akademisi

Sadar

Diperbarui: 26 Februari 2024   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Menapaki jalan dengan selimut sutra

Terasa ringan beban dalam jiwa nan dahaga

Gemuruh riuh kuntil anak setan angkara

Menari gembira meliuk liuk di takhta isi kepala

Hey ,  jangan ikuti dia 

aku si pembawa lentera 

Suluh menghantar selamatkan jiwa

Merajuk terbujuk gelak terpingkal 

Kau terkulai 

Lusuh berdebu seburam kertas karbon sisa


Iya ketika ada , mengumpat ghibah tatkala sang kelana melangkah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline