Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Asmayadi

Pendaki ⛰

Untuk Pria, Jujur dari Lubuk Hatimu: Apakah Dirimu Peduli Keperawananan Masalalu Pasanganmu?

Diperbarui: 25 September 2022   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan untuk wanita, jangan bodoh  mengubur logikamu sampai dirimu tergoda oleh cinta menggoda dan mematikan pacarmu. Ingatlah bahwa keperawanan dan kesucian adalah simbol pengendalian diri.

Jika dia setuju untuk kehilangan keperawanannya, saya lebih baik menolak daripada melanjutkan hubungan. Tapi jika dia kehilangan keperawanannya dengan masturbasi, kecelakaan atau pemerkosaan, itu tidak masalah bagi saya, karena kecelakaan itu terjadi di luar kehendaknya. Saya pikir wanita  juga lebih suka  pria yang perjaka dan polos.

Lain halnya jika dia kehilangan keperawanannya karena menikah dan menjadi janda. Karna janda itu kehilangan keperawanannya dengan cara yang baik dan elegan.

Bagi saya, seorang wanita yang berselingkuh menunjukkan bahwa dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Karena saya masih perjaka, saya bisa memberinya hadiah khusus untuk membuktikan bahwa dia adalah orang yang istimewa dalam hidup saya. 

Ketika saya menikahinya dan mengetahui bahwa dia sudah tak perawan, saya akan sangat kecewa. Dia sepertinya tidak menyukaiku, yang telah berjuang selama ini. Kemudian saya  berpikir, "Jika saya tahu itu, saya seharusnya bermain dengan gadis-gadis dulu. Bukankah lebih adil jika kita berdua sudah bekas? "

Tidak adil jika dia memiliki 'rasa' sebelumnya sementara aku tidak mencicipinya. Dan jika nanti mantannya lebih menyenangkan dia daripada aku. Itu tidak akan membuka kesempatan untuknya. 

Dia punya kesempatan untuk selingkuh nantinya, ketika saya memperjuangkan masa depan saya, belajar keras dan menghasilkan uang  sejak saya masih  remaja, tetapi dia  menghabiskan masa mudanya dengan bersenang-senang. Dan ketika engkau menikah, dirimu akan mendapat pria mapan, perjaka, baik hati dan setia. Maunya enak aja hidup lo! Haha

Saya pernah membaca kisah seorang wanita yang depresi setelah puluhan tahun menikah karena masa lalunya. Dia menikahi seorang pria perjaka dan mengatakan dia menerima dia apa adanya. 

Sepuluh tahun telah berlalu, tetapi masih sulit bagi suami untuk melupakan masa lalu istrinya. Sebagai jalan keluar, sang suami mencoba hubungan seksual dan jajan di luar beberapa kali sampai istrinya mengetahuinya. 

Ketika sang istri memarahi suaminya, ia membela diri dengan kalimat: "Selalu bersyukur, aku ingin menerimamu yang sudah tidak perawan lagi". Bagaimanapun, istrinya hidup di bawah tekanan emosional membesarkan dua  anak yang masih kuliah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline