Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Asmayadi

Pendaki ⛰

Menjadikan Belajar di Rumah Lebih Bermakna

Diperbarui: 28 Juli 2020   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Belajar dari Rumah (Foto: Dok. Pribadi)

Momen belajar dari rumah menjadi kesempatan anak belajar banyak hal terkait persoalan di lingkungannya. Belajar di rumah haruslah menarik, bermanfaat, dan bermakna. 

Upaya pembatasan pertemuan fisik (Physical Distancing) guna mencegah dan memutus rantai penularan virus Coronavirus Disease (COVID-19) telah berdampak signifikan di berbagai sendi kehidupan, termasuk di dunia pendidikan.

Proses belajar-mengajar di sekolah dihentikan sementara dan siswa-siswi diimbau belajar di rumah guna mencegah dan menekan laju penularan virus, terutama di lingkungan sekolah. 

Namun, belajar di rumah (BDR) memiliki tantangan tersendiri. Para pengajar dituntut kreatif dalam menjalankan pembelajaran daring. Harus diakui proses BDR yang sudah berjalan kurang lebih tiga bulan ini masih belum maksimal.

Sempat marak diberitakan adanya masyarakat (orang tua) mengeluhkan proses BDR karena banyaknya tugas yang diberikan guru kepada siswa, sehingga siswa di rumah justru stres. Belum lagi soal lain seperti keterbatasan akses internet yang dialami banyak siswa di daerah.

Membangun karakter

Belajar dari rumah haruslah menarik, bermanfaat, dan bermakna. Momen belajar dari rumah bisa menjadi kesempatan anak belajar banyak hal terkait persoalan di lingkungannya saat ini. 

Kita tahu, salah satu tujuan pendidikan adalah menciptakan generasi yang bisa menemukan soluasi bagi persoalan kehidupan. Maka, di tengah wabah COVID-19 ini, pendidikan mesti bisa mengarahkan anak mengenali persoalan nyata di masyarakat tersebut.

Proses belajar dari rumah jangan sampai hanya dihabiskan untuk mengerjalan soal-soal yang justru menjauhkan siswa dari persoalan real di kehidupannya. 

Seperti yang diketahui pendekatan BDR yang sekadar memberi tugas dan soal-soal latihan membuat siswa kehilangan momen berharga melakukan refleksi untuk menumbuhkan sikap solidaritas sosial, peduli, dan empati. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline