Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Asmayadi

Pendaki ⛰

Cinta Tetaplah Cinta, Perkara Hati Sedih dan Bahagia Hanyalah Suasana

Diperbarui: 25 September 2019   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perasaan adalah hal yang sangat mungkin berubah dengan cepat. Bisa saja, pagi hari kau begitu sayang pada seseorang, malamnya sudah berubah benci. Namun, perasaan cinta yang  kuat tidak begitu. Ia akan tetap terasa meski berkali-kali hari berganti. Ia akan tetap menjadi hal yang kau inginkan pulang. Meski berkali-kali kau ditinggal pergi. Meski perasaan itu dibunuh olehnya yang kau cintai. Yang namanya perasaan akan tetap menjadi perasaan. Cinta tetaplah cinta.

Dalam hal perkara hati, sedih dan bahagia hanyalah suasana. Tidak akan ada yang mampu mengubah apa-apa yang belum seharusnya berubah. Terkadang seseorang butuh diyakinkan. Bukan karena cintanya begitu tinggi untuk kau gapai.

Namun setiap orang punya sisi yang membuatnya tidak mudah lagi percaya. Ia tak mudah lagi menerima orang baru dalam hidupnya. Sebab, terkadang begitu banyak orang baru yang datang. Hanya datang dengan perasaan yang sisa-sisa dan berakhir membuang. Orang-orang yang seperti ini selalu hati-hati untuk hal baru. Ia butuh diyakinkan dengan lebih. Dan itu hal yang wajar saja.

Lalu apakah cinta memang harus meyakinkan? Iya, tentu. Mencintai adalah perkara meyakinkan. Hal yang harus kau tunjukan padanya dengan perbuatan. Meyakinkan kau mencintainya bukan berarti kau memaksakan dia tahu kau mencintainya. Tugasmu adalah menjadikan dirimu sebagai makluk yang jatuh cinta dengan layak. Meski untuk hal jatuh cinta yang layak ini susah diterapkan. Begitu banyak orang yang jatuh cinta suka berlebihan.

Ya, cinta terkadang memang membuat hal-hal terlihat berlebihan. Itu yang harus dikendalikan.

Bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh, mencintai berarti harus memiliki. Namun tidak semua orang yang bersungguh-sungguh paham. Bahwa mencintai berarti harus memiliki dengan cara tidak memaksakan hati.

Kalau memang cinta, tunjukan saja dengan perbuatan. Lakukanlah sepanjang kau bisa. Kalau pada akhirnya apa yang kau lakukan tidak juga membuatnya peduli. Barangkali dia memang bukan cinta sejatimu. Namun, jika dia memang cinta yang dijanjikan Tuhan untukmu. Akan ada-ada saja jalan yang mempertemukan nanti. Meski kadang, butuh waktu yang begitu lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline