Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Cerpen: Aku bersama Koper Berisi Mayat Emi Salide

Diperbarui: 10 April 2023   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Aku melihat pengumuman orang hilang di televisi stasiun tempat ku menunggu kereta siang itu. Pengemumuan orang hilang ini tampaknya sangat bombastis karena dibawakan oleh seorang presenter cantik yang membacakan ciri-ciri korban. 

"Wanita bernama Emi Salide dinyatakan sudah hilang sejak puluhan tahun lalu", tukas presenter itu. 

"Hmm. Mengapa mereka baru mencarinya sekarang?', kataku dalam hati sambil beranjak pergi menyeret koperku karena keretaku sudah tiba. Mereka tidak tahu Emi Salide yang mereka cari sedang kuseret masuk dalam kereta tujuan Semarang-Surabaya ini.

Saat dirimu ingin membawa suatu rahasia besar ke sebuah perjalanan, hendaknya dirimu tetap tenang dalam riak muka namun siaga dalam pikiran. 

Menjadi kriminal membutuhkan kecerdasan dan kesiagaan. "Buk", seorang kakek tiba-tiba menyenggol koperku ini saat hendak memasuki gerbong kereta membuatku mendekap erat gagang troly koperku. 

"Maaf", kata kakek itu sambil berlalu masuk mencari nomer kursinya. Dasar tua bangka yang tidak lihat-lihat saat jalan, dia tidak tahu apa bahwa koper ini lebih penting dari dana pensiunnya.

Aku mencari nomer kursiku dan sialnya aku menemukan kursiku tepat berhadapan dengan si tua bangka itu. Seorang kakek yang memakai jaket abu-abu dan celana jeans kebesaran. 

Wajah keriputnya dapat menunjukkan dia berumur 60 tahunan, aku bertaruh bahkan bisa lebih tua. Mata yang melihat kesana-kemari seolah-olah ingin tahu semua urusan makhluk hidup di dunia ini, menyebalkan.  

Aku enggan menaikkan koperku ke bagasi atas, takut Emi kenapa-kenapa nantinya. Kuletakan koperku itu dekat kakiku. 

"Tidak dinaikan kopermu?", tanya kakek itu padaku. Aku hanya menggeleng sambil tersenyum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline