Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Latto-Latto dan Internet Gaming Disorder Bocil Epep

Diperbarui: 9 Januari 2023   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Membeli permainan latto-latto. (sumber: tribunnews.com)

Suara "Taktaktak" memecah ketentraman tidur di akhir pekan saya. Siang itu yang harusnya saya balas dendam tidur seharian jadi terganggu karena para bocil yang punya mainan baru.

Apakah tidak cukup suara dangdutan tetangga yang hajatan dan suara las tukang bangunan tetangga yang ingin renovasi rumah mengganggu tidur saya, mahasiswa jomblo yang malam minggu tetap ngerjain tugas ini?

Setelah saya cari tahu ternyata benda titisan setan yang telah mengganggu tidur saya inu bernama latto-latto, sebuah permainan dua bola yang diikat satu tali. 

Kabarnya latto-latto berasal dari Amerika Serikat dan terkenal pada akhir 1960 hingga 1970. Apakah mainan ini adalah sebuah kiasan dua kubu yang bebenturan pada masa perang dingin? Saya tidak tahu.

Mainan yang pernah dipakai menjadi senjata oleh Joseph Joestar dalam anime JoJo's Bizarre Adventure ini sebenarnya sangat gampang cara memainkannya yaitu dengan terus membenturkan dua bola tersebut dengan ayunan satu tangan. 

Semakin lama dua bola itu terus berbenturan dan semakin keras suara yang dihasilkan menjadi tujuan dari permainan ini dimainkan. 

Terkhusus bagi pemain laki-laki agar tidak terlalu dekat memainkannya di daerah pusar kebawah karena rawan dua bola ini bertemu dengan kembarannya.

Namun kembali lagi kepermasalahan kita yaitu bunyi yang kadang meresahkan gendang telinga. Sangking seringnya bunyi "taktaktak" membuat saya ingin membawa gunting untuk tiba-tiba menggunting putus tali latto-latto itu. 

Namun saya sepertinya mulai sedikit berdamai dengan kondisi ini mengingat dosen saya yang pernah mengatakan bahwa Internet Gaming Disorder telah masuk buku DSM V, buku acuan bagi beberapa ganggauan kejiwaan yang dipakai banyak ahli psikologi.

Lalu terbersit dalam pikiran saya hubungan antara latto-latto ini dengan para bocil epep.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline