Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Resensi Buku: The Spirit in Man, Art, and Literature Karya Carl Gustav Jung

Diperbarui: 24 September 2022   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampul depan. Sumber: dokumen pribadi.

*Judul Buku: The Spirit in Man, Art, and Literature
*Penerbit: IRCiSoD
*Penulis: Carl Gustav Jung
*Penerjemah: Cep Subhan KM
*ISBN: 978-602-7696-99-0
*Jumlah Halaman: 272
*Harga: Rp. 65.000


The Spirit in Man, Art, and Literature adalah karya dari Carl Gustav Jung, seorang psikolog terkenal dari mazhab psikoanalisa. Dalam buku ini Jung menyajikan bagaimana psikologi mengambil peran dalam persona seseorang, karya seni lukis, dan banyak seni literature yang telah banyak kita kenal.


Dalam pendekatan psikologi kita akan mendalami spirit atau ruh dalam diri Paracelsus dan astrologi kedokterannya, teori psikoanalisis Sigmund Freud, esai-esai tentang peradaban Tiongkok dari Richard Wilhelm, Ulysses karya James Joyce, dan lukisan-lukisan Pablo Picaso. 

Dari karya-karya tersebut Jung ingin menjelaskan keragaman akan keunikan individu yang hebat melalui ruh.


Karya-karya Jung memang sangat banyak dan bahkan ada yang diterbitkan setelah dia meninggal. Sumbangsihnya di dunia psikologi tidak perlu dipertanyakan lagi. 

Teorinya tentang arketipe, anima dan animus, persona, dan yang lainnya berkaitan dengan alam bawah sadar telah membuka pintu bagi perekmabangan dunia psikologi. Banyak karya-karya Jung yang sudah saya baca diantaranya seperti Psikologi dan Agama, Empat Arketipe, dan Diri Yang Tak Ditemukan.


Paracelsus dan Astrologi Kedokterannya


Paracelsus (1493-1541) merupakan seorang dokter yang memilki pemikiran mendobrak otoritas baku pengetahuan kedokteran yang saat itu dipenuhi dengan bukti empirisme. 

Paracelsus menjelaskan tubuh manusia sebagai kehidupan langit yang arah-arah perubahannya dapat dikenali. Karena pendekatan kedokterannya menggunakan astrologi ini, Paraclesus dianggap pengikut gnostik, alkemis, dan bahkan sebagai tukang sihir dibandingkan seorang dokter.


Namun sebenarnya Paracelsus hanya simbolisasi spiritual bagi ranah kedokteran. Paracelsus juga memandang penyakit sebagai suatu yang alamiah dan harus dilewati setiap manusia untuk tumbuh secara natural. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline