Kita perlu berbangga diri sebagai bangsa Indonesia karena pada tahun ini Indonesia terpilih menjadi presidensi G20. Dan salah satu dari agenda dari Indonesia selama mengampu presidensi G20 adalah untuk membangun ekonomi inklusif bagi beberapa komunitas yang kurang terlayani secara ekonomi seperti wanita, pemuda dan juga para saudara kita penyandang disabilitas.
Lebih jelasnya mengenai ekonomi inklusif, Bank Indonesia menjelaskan bahwa ekonomi inklusif adalah proses yang berkelanjutan dan memberikan keamanan dan kenyamanan dalam layanan keuangan kepada masyarakat pada umumnya dan lapisan masyarakat lemah pada khususnya.
Dalam pembagunan ekonomi inklusif inilah tiga kelompok tadi yang terkadang rawan dalam masalah keuangan diberikan harapan dalam membangun ekonominya secara lebih layak.
Lalu mengapa harus kepada pemuda, wanita, dan penyandang disabilitas?, dan bagaimana solusinya yang diberikan oleh presidensi Indonesia G20?. Simak ulasannya.
Pemuda
Pemuda memang rentan akan masalah keuangan dan ekonomi dikarenakan kurangnya pengalaman dan pengetahuan mengenai hal tersebut.
Dan juga dalam menikmati produk keuangan dan pekerjaan pemuda sering terpinggirkan karena kurang dalam dokumen pribadi sehingga harus melewati persetujuan wali terlebih dahulu.
Dalam hal ini maka presidensi G20 mendukung untuk mempermudah akses dalam masalah keuangan seperti perbankan. Juga memberikan dukungan bagi pemuda dalam mengembangkan keterampilannya melalui pendidikan.
Wanita
Masalah keuangan yang dimiliki wanita dapat terjadi karena wanita memiliki hak untuk hamil, menyusui, dan melahirkan sehingga banyak lapangan pekerjaan yang memberi upah kecil kepada mereka karena efektifitasnya.