Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Puisi: Kehancuran Kekaisaran Penghisap Darah

Diperbarui: 18 Juli 2022   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Sudah berdiri dinasti berdarah
Saat mereka beraksi selalu buat amarah
Saat ditentang selalu tak mau kalah
Yang terhimpit memberikan warna merah

Berapa lama mereka menduduki kasur
Sehingga aku sering tidur membujur
Sudah berkali-kali kuberi kapur
Tapi mereka tak mau kabur

Kala malam mereka mengigit
Sehingga membuatku bangkit
Menjadikan kulit terasa sakit
Bentol merona muncul di kulit

Saatnya dendam ku dibalaskan
Mayat saudaramu kubuat berserakan
Anak-anak mu tubuhnya kutekan
Tahtamu hancur berantakan

Kubasmi kau samapai ke kerak
Walaupun bala tentaramu amat banyak
Bau mu buat nafasku sesak
Malam ini ku ingin tidur nyenyak

*****

(Rahmad Alam, 18 Juli 2022)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline