Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Gen-Z, Sadar Kesehatan Mental atau Hanya Strawberry dan Snowflake Generation?

Diperbarui: 18 November 2022   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gen Z. (Dok. Oppo Indonesia via kompas.com) 

Menjadi bagian dalam generasi z dan juga seorang mahasiswa psikologi, membuat saya merasa bangga akan generasi kami yang sangat perhatian dengan isu-isu psikologi khususnya kesehatan mental. 

Generasi Z menjadi harapan untuk mengubah stigma psikologi yang salah di masyarakat kita, hal seperti memasung orang yang mengidap gangguan jiwa hingga berbagai perilaku abusive yang dinormalisasi akan segera lenyap oleh kehadiran Gen Z yang aware kesehatan mental.

Banyaknya kosakata yang berkaitan dengan kesehatan mental dan psikologi jadi salah satu bukti betapa aware-nya generasi muda kita. 

Kata-kata seperti abusive, trust issues, gaslighting, body shaming, dan lain sebagainya kadang sering digunakan oleh banyak anak muda yang ingin terlihat tidak ketinggalan zaman, terutama oleh anak jaksel yang bergaya metropolitan.

Namun terkadang tidak semua hal tersebut ditanggapi positif. Beberapa pakar menganggap bahwa dengan adanya informasi akan mental health tersebut.

Itu membuat generasi kita dianggap rapuh karena hanya mementingkan stabilitas mental mereka daripada tantangan yang sedang mereka hadapi, jadinya kita dianggap lari dari masalah demi kestabilan mental.

Istilah akan generasi yang rapuh ini disebut Strawberry Generation yang diambil dari perumpamaan kata bahasa taiwan bagi generasi yang lahir dari tahun 1990 dan seterusnya yang rapuh bagai stroberi. 

Dalam dunia barat, terdapat istilah snowflake generation yang dimaknai sama dan merupakan generasi yang menuntut diperlakukan dengan spesial karena mereka unik dan dekat sekali dengan perilaku "manja".

Istilah tersebut diperkuat lagi oleh banyaknya kasus Gen Z yang banyak berlindung dibalik istilah-istilah psikologi dari hal yang mereka tidak sukai. 

Contohnya saja kasus VT seorang Gen z yang merasa di-gaslighting oleh seorang hairdresser saat di salon karena diberitahu rambutnya kering, dan juga seorang mahasiswa baru yang ingin healing selama 6 bulan karena beratnya tugas kuliah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline