Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Kolektor Tanda Tangan Imam hingga Perang Sarung, Kenangan yang Sulit Dilupakan Saat Ramadan

Diperbarui: 17 Maret 2022   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Tak terasa waktu begitu cepat hingga sedikit lagi Ramadan akan kembali bertamu kembali setelah hampir setahun pergi. Tak terasa pula sudah hampir tiga kali puasa kita berada di masa pandemi ini dan pastinya ada beberapa momen yang hilang saat sebelum pandemi seperti kebiasaan ngabuburit yang harus terhalang PPKM.

Namun pastilah pandemi kelak akan usai dan kita akan merasakan kembali beberapa tradisi atau kebiasaan yang terhalang pandemi. 

Namun ada beberapa momen dahulu yang mungkin tidak bisa kembali lagi saat Ramadan karena seiring bertambah usianya saya yang kini sudah masuk dunia perkuliahan.


Momen yang sudah tidak ada itu membuat saya bernostalgia masa-masa kecil saya itu dimana saya masih hidup menikmati dunia tanpa harus mengenal beban hidup seiring bertambahnya usia. 

Yah memang setiap masa walaupun kanak-kanak juga memiliki masalah dan beban dihidupnya namun kala itu entah mengapa kita masih bisa menikmati hidup.

Seketika terngiang-ngiang lirik lagu Takut dari Idgitaf yang berbunyi " Aku Takut Tambah Dewasaa...Takut Aku Kecewa... ".

Oleh karena itu mari kita ingat-ingat lagi kebiasaan kita saat kita masih kecil dulu. Berikut beberapa momen yang buat saya dan mungkin kalian tak terlupakan dahulu.

Kolektor Tanda Tangan Imam

Momen Ramadan buat dunia pendidikan tidak lengah memberi tugas bagi kami, apalagi jika kita bersekolah di Madrasah atau ikut TPA. Berburu tanda Imam Tarawih hingga guru ngaji setempat membuat kita tidak lupa akan momen Ramadan.

 Beberapa dari kita juga pasti masuk pesantren kilat demi memperkokoh iman kala Ramadan.
Walau begitu, tak jarang kita kadang berbuat tindakan tak terpuji kala masa-masa tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline