Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Sendu Kala Hujan

Diperbarui: 2 November 2021   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Awan menutup pelita
Angin meniup suasana
Angkasa tidak memberi muka
Air menyerbu menjatuhi semua

Ku hirup aroma hujan
Aroma yang memberikan rasa nyaman
Walau kadang menjadi kesedihan
Datang jatuh dari awan

Sendu muncul kala hujan
Membalik senyum seorang perawan
Mendambakan kekasih tanda kesepian
Rasa dingin membutuhkan kehangatan

Nyanyian para katak bersahutan
Pertanda hujan juga kemenangan
Bahkan amfibi itu tak pernah kesepian
Beramai-ramai dan bersorak-sorai mereka merayakan

Berbahagialah kawan kala hujan
Karena hujan adalah tanda kasih
Kasih Tuhan kepada ciptaan-Nya
Dengan itu kita bisa mengerti rasa

(Rahmad Alam, 2 November 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline