Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Abd Fatah

Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Puisi untuk Kaila

Diperbarui: 21 Januari 2023   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaila Ismit(4Thn), merupakan satu-satunya korban tenggelamnya Kapal Cahaya Arafah di perairan Tokaka yang belum ditemukan

Puisi Untuk Kaila

Kaila Sayang,
Ketika hanya engkau seorang
Yang tak ditemukan bahkan oleh gabungan TIM SAR. Saya tak kuasa menahan air mata, sesak dada, terisak. Serasa engkau adalah anakku.

Ketika tahu dari Desa Yomen ke Ternate,  membeli seragam dan sepedamu untuk keperluan masuk Pendidikan Anak Usia Dini di Desamu. Saya serasa Ayahmu yang penasaran juga riang gembira menanti hari pertamamu masuk sekolah.

Sedang sepeda barumu? saya serasa Ayahmu yang  bahagia, pun menyimpan senyumku. Sebab bukan saja membuatmu senang Tetapi moral dan kepercayaan  diri di depan teman-teman sebayamu terangkat.

Kaila Sayang, ketika tahu Bundamu hanya mendapat satu pelampung dan memelukmu erat. Saya kembali gemetar, tangan saya kencang-serasa Bundamu yang mencurahkan segenap cinta, doa dan keberanian dalam pelukan eratnya.

Dan ketika saya tahu Bundamu mengaku tidak lagi tahu kapan dan di posisi mana pelukan padamu terlepas. Saya serasa Bundamu yang menyesali semuanya, pengen melindungimu lagi dan memastikan kau baik-baik saja. Atau setidaknya ada keajaiban untukmu

Tapi apatahlagi kau satu-satunya yang sampai saat ini tak ditemukan. Pencarianpun telah usai dan kau dinyatakan hilang.

Tapi tidak, kau tak hilang sayang
Kau hanya pulang.

Laut Tokaka juga adalah mahluk

Ia tak marah padamu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline