Lihat ke Halaman Asli

rahmat fauzi

mahasiswa

UIN Jakarta Bukan Sembarang Kampus

Diperbarui: 3 November 2020   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Uin jakarta memang bukan sembarang kampus. Letaknya yang gersang, ditambah sumpeknya kehidupan yang ramai orang, dan kendaraan yang berlalu lalang, belum lagi panasnya politik demokrasi yang diperankan para wayang untuk kepentingan dan kemenangan sebuah organisasi, membuat kehidupan di ciputat semakin bikin penat. layak saja jika UIN Jakarta mendapat julukan bukan sembarang kampus.

Pada 2 sepetember 2019, sekitar pukul 07.00 waktu indonesia ciputat, saya yang notabanenya sebagai mahasiswa baru tidak tahu menahgu tentang kehidupan kampus. saya pun berjalan sendirian menuju tempat perkuliahan, banyak kakak tingkat yang menyapa sembari memberikan senyumnya ditanya asal, lalu tinggal dimana pada saat perkuliahan ini, dan lain sebagainya. yaa biasa basa basi yang basi, tidak lama kemudian menanyakan nomer whatsapp ataupun kontak yang dapat dihubungi.

Sejak memasuki awal semester satu pastinya para mahasiswa baru akan mendapatkan perlakuan dan sambutan yang begitu hangat seperti itu dari kakak kakak tingkatnya. Mulai dari bantuan perkuliahan, mentraktir ini itu, ngajak ngopi sambil diskusi, ngajak main ke kosan atau kerumah adat yang memilik warna khasnya. Berbagai cara dilakukan untuk menarik para mahasiswa baru. Ternyata eh ternyata, kebaikan yang disebutin barusan biasanya cuma sekitar dua bulan sampai tiga bulan sejak penerimaan mahasiswa baru sampai pemilu kampus diadakan untuk mendapatkan kemenangan dari suara yang kita pilih demi sebuah organisasi.

Yaa waktu awal ospek pun, beberapa mahasiswa saling mengejek bahkan memukul satu sama lain, lebih kejamnya lagi seorang mahasiswa baru harus mendapatkan perawatan setelah kakinya mendapatkan hantaman, para mahasiswa baru yang dijadikan alat perpecahan, alat baku hantam, alat kebencian dan ketidak harmonisan  dari kalangan mahasiswa lama UIN Jakarta.

sebagaimana dalam mazhab islam tentang ibadah sholat kita harus berwudhu sebelum melaksanakan ibadah sholat, begitu pun di mazhab ciputat sebelum masuk ibadah organisasi kita harus banyak bertanya dari kakak masing-masing organisasi jadi tidak langsung masuk kedalam organisasi.

Terakhir pesan saya untuk seluruh warna organisasi UIN Jakarta. Baik HMI, PMII, IMM, GPPI, KAMMI, LDK, dan yang lainnya mohon maaf saya tidak sebutkan, Tunjukkan organisasi kita masing-masing tanpa harus menghina atau menjelekkkan warna yang lain, kita memang berbeda warna tapi jika kita bersatu dipaduka justru terlihat indah bukan, seperti layaknya pelangi.

SELAMAT UNTUK MAHASISWA BARU YANG DITERIMA DI UIN JAKARTA, DAN SELAMAT MENDALAMI MAZHAB CIPUTAT.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline