Kebahagiaan terbesar bagi seorang perempuan adalah ketika tengah hamil, karena itu berarti sang ibu akan segera memiliki buah hati. Untuk buah hati tercinta, seorang ibu pasti akan memberikan segala hal yang terbaik termasuk di dalamnya memberikan ASI eksklusif. Air Susu Ibu (ASI) ekslusif adalah cairan yang diekskresikan oleh hormon eksitosin pada kelenjar payudara ibu berupa susu dan makanan, termasuk kolostrum, merupakan makanan bernutrisi tinggi pertama yang terbaik dan paling sempurna bagi bayi yang baru lahir.
Pemberian ASI ini dikhususkan untuk bayi berusia mulai dari 0-6 bulan. Setelah usia bayi mencapai 6 bulan, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI. ASI dapat diberikan kepada bayi hingga umur 2 tahun atau lebih. Segera menyusui pada satu jam pertama pada saat bayi baru lahir terbukti dapat menyelamatkan satu juta nyawa bayi, hal ini merupakan suatu pernyataan berdasarkan bukti ilmiah yang mengandung pesan moral sangat penting bagi semua orang demi kelangsungan hidup dan kesehatan bayi.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa ASI merupakan makanan terbaik dan utama bagi bayi, karena didalam ASI terkandung antibodi yang diperlukan bayi untuk melawan penyakit-penyakit yang menyerangnya. Pada dasarnya ASI adalah imunisasi pertama karena ASI mengandung berbagai zat kekebalan antara lain imunoglobulin. Bayi yang tidak mendapat ASI beresiko terhadap infeksi saluran pernafasan (seperti batuk, dan pilek), diare, dan alergi. Menurut hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 presentase anak di bawah usia 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif berada pada 39,5%. Sedangkan menurut hasil survei Sosial Ekonomi Nasional 2005-2010 cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan tidak ada peningkatan yang signifikan yaitu dari 59,7% pada tahun 2005 hingga 61,5% pada tahun 2010.
Menyusui eksklusif dapat diberikan melalui metode ASI perahan/breast pumping/breast expression ataupun menyusui secara langsung melalui payudara yang ditempelkan dekat dengan mulut bayi. Melalui metode breast pumping dalam program ASI eksklusif dapat menjadi alternatif dari metode menyusui langsung, khususnya bagi ibu yang bekerja. Walaupun si ibu sedang bekerja, ASI yang telah ditampung setelah breast pumping, kandungan gizi yang tinggi membuat ASI Eksklusif tidak bisa digantikan oleh susu formula yang paling mahal sekalipun, ASI eksklusif ini juga tidak pernah basi selama masih dalam tempatnya.
Maka dari itu untuk menekan angka kematian bayi dan tidak terlaksanakannya pemberian ASI, ibu harus melakukan breast care (perawatan payudara), yakni bagian harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Masalah utama dan prinsip yang sering ditemukan, yaitu ibu-ibu yang membutuhkan bantuan, informasi dan dukungan agar merawat payudara pada saat hamil untuk mempersiapkan ASI saat melahirkan sehingga menambah keyakinan bahwa mereka dapat menyusukan bayinya dengan baik serta mengetahui fungsi dan manfaat perawatan payudara pada saat hamil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H