Walaupun judulnya agak berbau horor, semoga isi cerita dan penulisnya nggak horor-horor amat ya. Yang namanya tarawih hari pertama, bisa ketebak masjid jadi mendadak full atau ramai bukan kepalang. Aku lupa dan datang lumayan telat, ketika sampai di masjid yang cuma berjarak sejengkal dari asramaku itu, sudah penuh. Jalanan depan masjid yang biasanya lengang, kini penuh jamaah yang antusias dengan solat tarawih. Subhanallah. Lalu aku dan temanku, langsung menuju loteng masjid tempat jamaah wanita. Boro-boro ke loteng. Bahkan di tangga pun sudah penuh jamaah wanita. Masjid laku keras, kebanjiran penggemarnya. Alhamdulillah masih tersisa sepetak ubin, tempat kita berdua solat. Tergelarlah sajadah, dengan pemandangan gunungan sandal berserakan di depan mata. Namanya juga solat di tangga. Solat isya dimulai. Khusyuk nggak khusyuk harus khusyuk. Wuzz.. pas solat tarawih kedua dimulai, tiba-tiba perutku sakit. Maaf kurang etis kalau aku bilang, ternyata aku dapet!!! Alias datang bulan! Astaghfirullah, gagal tarawih perdanaku kali ini. Baiklah.. Gontai, aku berkemas-kemas buat pulang, jauh lebih awal dari semua orang di masjid ini. Di bawah tangga tempat kita solat, adalah tempat bersemayamnya sebuah keranda cantik milik RT kita. Itu salah satu alasan terkuat kenapa beberapa dari kita ogah lewat di depan masjid, kalau hari sudah gelap. Ada kendaraan masa depan! Untung settingnya lagi banyak orang, jadilah aku pemberani saat itu. Karena buru-buru, sepertinya sandal jepit yang kugunakan ku'parkir' di depan keranda. Hmm. "JGREEGGGG!!!!!!!" Kaget bukan main melihat pemandangan di depan mataku. Keranda itu diapit dua buah anak tangga menuju loteng, tempat itu sungguh gelap, dan mengundang rasa takut. Tanpa diperlu ditambah-tambahi pun sudah sangat menyeramkan versi diriku. Apalagi sekarang... Di samping keranda cantik itu, yang sempit, gelap, dan berserakan banyak sandal itu, terlihat sesosok nenek sedang khusyuk solat. Mau nggak mau, aku jadi berpikir horor. Namun kemudian akal sehat sudah menguasaiku lagi. Kasihan, mungkin karena beliau nggak kebagian tempat buat solat tarawih perdananya, beliau sampai rela solat di samping keranda. Jujur, itu seram banget. Untung aku ingat iklan Telkomsel versi Sule dan Vincent di bulan, sedikit banyak, iklan lucu tersebut mengurangi rasa ketakutanku. Sebelum sosok nenek itu tiba-tiba menghilang kayak di film-film, segera kupercepat langkah kakiku buat pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H