Lihat ke Halaman Asli

Rahma Rafila

Mahasiswa

Tipologi Belajar Anak dan Perbedaan Individual

Diperbarui: 26 Oktober 2024   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.istockphoto.com

1. Pengertian Tipologi Belajar 

Tipologi belajar adalah pengelompokan gaya belajar individu berdasarkan karakteristik kognitif, afektif, dan fisiologis. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi cara terbaik individu dalam menyerap, memproses, dan mengingat informasi. Tiga karakteristik utama dalam tipologi belajar meliputi:

a. Kognitif: cara berpikir dan memecahkan masalah.

b. Afektif: motivasi, sikap, dan emosi yang memengaruhi belajar.

c. Fisiologis: kondisi fisik yang optimal, termasuk lingkungan belajar yang ideal.

2. Teori Belajar Dalam Psikologi 

Teori pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama: behavioristik, kognitif, dan humanistik.

  • Teori Behavioristik menganggap belajar sebagai perubahan perilaku yang dapat diamati, terjadi melalui hubungan stimulus dan respons, serta penguatan. Pendekatan ini menekankan perilaku yang dapat dilihat tanpa mengaitkan dengan proses mental. Tokoh-tokoh utama seperti John B. Watson dan B.F. Skinner berpendapat bahwa semua kemampuan dan kecerdasan berkembang melalui interaksi dengan lingkungan, dan proses belajar adalah tentang perolehan pengetahuan yang dipindahkan dari pengajar ke pembelajar.
  • Teori Kognitif, dari perspektif Gestalt, menolak pemisahan pengalaman menjadi elemen-elemen kecil, lebih menekankan pada pemahaman keseluruhan. Max Wertheimer dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa persepsi keseluruhan memiliki sifat yang berbeda dari bagian-bagiannya, dan belajar melibatkan interaksi antara rangsangan dan respon dalam konteks yang lebih luas.
  • Teori Humanistik berfokus pada siswa sebagai pusat proses pembelajaran, bertujuan untuk membantu mereka mencapai tujuan hidup dan pekerjaan. Kolb mengemukakan empat fase pembelajaran: pengalaman konkret, refleksi, konseptualisasi, dan penyelidikan aktif, yang mendukung pembelajaran yang lebih bermakna dan aplikatif. Teori ini mendorong penciptaan lingkungan belajar yang lebih responsif terhadap kebutuhan siswa.

3. Tipe-Tipe Belajar menurut Teori psikologi Pendidikan 

Gaya belajar memainkan peran penting dalam proses belajar mengajar, dengan setiap siswa memiliki cara unik dalam memperoleh pengetahuan. Menurut Joko (2006), gaya belajar adalah proses aktivitas dan kecenderungan individu yang dapat memengaruhi motivasi belajar. Siswa yang dipaksa menggunakan metode yang tidak sesuai dapat mengalami kesulitan dalam memahami materi. Hamzah (2008) mengidentifikasi beberapa tipe gaya belajar, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik.

Siswa dengan gaya belajar visual cenderung teratur, lebih suka membaca daripada mendengarkan, dan memiliki kemampuan mengingat melalui asosiasi visual. Mereka sering kesulitan mengingat instruksi verbal kecuali tertulis. Sementara itu, siswa dengan gaya belajar auditorial mengandalkan pendengaran, suka berdiskusi, dan lebih baik mengingat informasi melalui diskusi daripada visual. Mereka juga mudah terganggu oleh kebisingan. Terakhir, siswa dengan gaya belajar kinestetik menyerap informasi melalui gerakan dan sentuhan, sulit duduk diam, dan lebih baik mengingat informasi dengan berpartisipasi aktif dalam aktivitas belajar. Masing-masing gaya belajar ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang gaya belajar individu dapat membantu mengidentifikasi cara belajar yang lebih efektif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline